Jakarta, Gatra.com - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengatakan bahwa Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Buruh menghasilkan rekomendasi empat nama calon wakil presiden (cawapres). Dua nama merupakan nama yang umum, sementara dua nama lainnya merupakan cawapres alternatif.
"Untuk cawapres, yang direkomendasikan Partai Buruh, satu Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin, didukung 21 provinsi. Kami butuh pengusaha yang baik, jangan berhadapan walaupun kami kelas pekerja. Kedua, Mahfud MD, didukung oleh tiga provinsi," ujarnya saat memberikan keterangan pers secara hybrid, Selasa (17/1).
Selain Arsjad dan Mahfud, dua nama lainnya merupakan cawapres alternatif yang juga direkomendasikan sebagai calon presiden (capres) alternatif. Kedua nama itu yakni Said Iqbal dan Najwa Shihab.
"Dua nama yang cawapres alternatif, akan dikampanyekan partai buruh yaitu Said Iqbal didukung tujuh provinsi, kemudian Najwa Shihab tiga provinsi. Kembali, nama Najwa populer di kalangan kawan Partai Buruh," jelasnya.
Selain empat nama teratas, sebelumnya sempat beredar nama lain yang didukung oleh perwakilan Partai Buruh, yaitu Henry Saragih dan Khofifah Indarparawansa. Henry merupakan Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, didukung dia provinsi, sementara Khofifah yang merupakan Gubernur Jawa Timur didukung satu provinsi yaitu Jawa Timur.
Nama-nama ini nantinya akan dipilih pemberian dukungannya melalui Konvensi Capres dan Cawapres Partai Buruh. Keempat nama cawapres ini merupakan hasil penyaringan dari 38 provinsi yang hadir dalam Rakernas Partai Buruh.
Said menilai bahwa saat ini, dinamika politik akan terus bergerak. Untuk itu, pihaknya akan memberikan dukungan penuh terhadap nama yang disepakati untuk diusung Partai Buruh nantinya.
"Turbulensi politik akan terus bergerak, tanda-tandanya Partai Buruh tlah mendiskusikan, ini turbulensi akan naik terus," katanya.
Puncak penutupan Rakernas digelari hari ini, Selasa (17/). Sejumlah 910 anggota partai menghadiri acara yang digelar di Hotel Ciputra, Jakarta. Said mengatakan bahwa seluruh anggota yang hadir berasal dari 38 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia.