Jakarta, Gatra.com - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden masih menyisakan waktu satu tahun lebih, namun sejumlah nama telah bermunculan. Sejumlah partai bahkan telah mendeklarasikan nama yang akan diusung atau didukung sebagai pengganti Jokowi di 2024.
Deklarasi yang dilakukan jauh hari sebelum pemilu diyakini dapat mendongkrak nama Calon Presiden (Capres) yang akan diusung. Selain itu, deklarasi juga merupakan satu ikhtiar parpol untuk menaikkan elektabilitasnya.
Masyarakat saat ini semakin melek terhadap politik Indonesia. Mereka diyakini akan memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik, apalagi pilihan tersebut akan menentukan nasib Indonesia lima tahun ke depan.
Untuk mengukur suara publik, Citra Network Nasional (CNN) kembali melakukan survei sosok Capres dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Direktur Eksekutif Citra Network Nasional (CNN) Muhammad Dandy mengatakan dari hasil survei menunjukkan mayoritas responden sebesar 74,4% menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selama tiga tahun terakhir.
"Karena dinilai berhasil mengatasi pemulihan ekonomi akibat dampak covid 19 dan penanggulangan Covid-19 sehingga status PPKM bisa dicabut dan masyarakat bisa lebih banyak melakukan kegiatan ekonominya, dan sebanyak 17,4% sangat tidak puas, dan yang tidak menjawab 8,2%," ujar Dandy dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).
Dari hasil survei diketahui bahwa kriteria Presiden yang akan melanjutkan pemerintahan Jokowi diharapkan masyarakat adalah tokoh yang mampu mengelola perekonomian masyarakat sebesar 87,8% dari responden. Hal tersebut dijelaskan Dandy karena mereka beranggapan setelah dampak Covid-19 perekonomian masyarakat banyak yang menurun dan memerlukan presiden yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kriteria selanjutnya sebanyak 62,8% mengharapkan presiden yang bisa melanjutkan program-program pembangunan yang telah dikerjakan oleh pemerintahan Jokowi, dan hanya 27,8% yang menginginkan presiden yang merakyat.
"Dari temuan survei ditemukan bahwa 68,9% masyarakat lebih suka memilih Parpol saja saat pemilu legislatif dibandingkan nama tokoh yang jadi Caleg Parpol, karena membingungkan masyarakat sedangkan 20,8% lebih suka memilih nama caleg yang dicalonkan parpol, kemudian selebihnya tidak menjawab," tambah Dandy.
Kemudian saat diberikan pertanyaan tertutup dalam pemilu 2024 untuk pemilihan anggota legislatif menggunakan sistem proporsional tertutup atau memilih atau mencoblos Parpol saja partai politik mana yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini.
Hasilnya Golkar dipilih paling banyak yaitu 19,8%. kemudian di urutan kedua partai Gerindra 16,4%, PDI Perjuangan 14,3%, Demokrat 8,8%, PKS 7,2%,PKB 6,4% , PPP 4,4%, Nasdem 4,2% dan PAN 2,7% sedangkan parpol lainnya di bawah 1% dan yang tidak memilih sebanyak 10,2%.
Dari simulasi tokoh bakal capres dengan pasangannya bakal cawapresnya yang diusung KIB, PDI Perjuangan, Gerindra-PKB dan Nasdem-PKS-Demokrat dan diminta kepada responden untuk memilih jika pilpres digelar hari ini, maka responden memilih pasangan Airlangga Hartarto-Moeldoko 30,2%, kemudian Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar 22,2%, Puan Maharani-Ganjar Pranowo 21,2%, Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono 12,6% dan tidak memilih sebanyak 13,8%.
Sementara itu, simulasi pasangan capres - cawapres dengan komposisi sebagai berikut pasangan Airlangga Hartarto - Ridwan Kamil dipilih sebanyak 27,6%. Sedangkan jika Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawansa dipasangkan maka dipilih sebanyak 27,3% dan pasangan Ganjar Pranowo-Puan Maharani dipilih sebanyak 23,7%, lalu pasangan Anies Baswedan-Ahmad Heryawan dipilih sebanyak 14,7% dan yang tidak memilih sebanyak 6,7%.
Selain itu, dengan simulasi tiga pasang Capres-Cawapres dari inner circle Jokowi, pasangan tokoh militer-sipil dan ditanyakan kepada responden untuk memilih jika pilpres digelar hari maka pasangan Airlangga Hartarto-Moeldoko memiliki tingkat keterpilihan tertinggi, dipilih sebanyak 36,8%. Kemudian pasangan Ganjar Pranowo-Andika Perkasa dipilih sebanyak 30,7% dan Prabowo Subianto-Erick Thohir dipilih sebanyak 19,6% dan tidak memilih sebanyak 12,9%.
Survei CNN tersebut metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 2.200 responden yang sudah berusia diatas 17 tahun tersebar di 34 Provinsi. Hasil survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,08% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan pada 27 Desember 2022 hingga 9 Januari 2023.
Menanggapi hasil survei Citra Network Nasional (CNN) pengamat politik Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Budiman mengatakan, bahwa survei yang dilakukan Citra Network Nasional (CNN) terkait unggulnya Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024 hal yang wajar.
Pasalnya Ketua Umum Golkar itu telah melakukan langkah nyatanya melalui kinerjanya sebagai Menko perekonomian dalam mengatasi perekonomian di tengah pandemi covid-19.
"Ya Pak Airlangga unggul di survei Citra Network Nasional (CNN) karena kerja nyata nya sebagai Menko perekonomian dalam menangani ekonomi di tengah Covid-19, " kata Budiman kepada wartawan," kata Budiman dalam keterangan tertulisnya.
Budiman menjelaskan duet pasangan Airlangga-Moeldoko sebagai Capres-Cawapres 2024 memberikan peluang besar untuk menang, karena keduanya memiliki peran masing-masing untuk mendapat dukungan dari masyarakat. "Peran keduanya membuka peluang menang Pilpres 2024, untuk mendapat dukungan dari masyarakat," tambahnya.
Pasangan Airlangga-Moeldoko disebutkan dia juga berasal dari kalangan sipil-militer juga yang diinginkan masyarakat. "Duet Airlangga-Moeldoko dari kalangan sipil-militer yang diinginkan masyarakat sebagai capres-cawapres 2024," ucap Budiman.
Selain itu, juga survei CNN menunjukkan bahwa pasangan Airlangga-Moeldoko sebagai pilihan masyarakat agar keduanya memimpin Indonesia untuk melanjutkan kepemimpinan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. "Survei CNN bukti Masyarakat ingin Airlangga-Moeldoko sebagai Presiden-Wakil presiden 2024," terang dia.
Menurut Budiman dengan pengalaman Moeldoko sebagai mantan Panglima TNI dan Kepala Staf Kepresidenan saat ini dapat membantu Airlangga dalam meningkatkan elektabilitas.