Jakarta, Gatra.com - Isu pemalsuan tanda tangan pernyataan klub yang memilih untuk menghentikan Liga 2 mencuat usai hasil Rapat Exco Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk menghentikan Liga 2. CEO Semen Padang, Win Bernadino mengatakan bahwa ia tidak menandatangani pernyataan yang berisi persetujuan penghentian Liga 2.
Seperti diketahui, hasil Rapat Exco PSSI pada Kamis (12/1) memutuskan untuk menghentikan kelanjutan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 musim 2022/2023. Sementara kompetisi Liga 1 akan tetap berjalan tanpa ada degradasi. Salah satu alasan pemberhentian karena banyaknya klub Liga 2 yang menolak melanjutkan kompetisi. Namun, PSSI tidak menyebut klub mana saja yang menolaknya.
Saat ini, beredar dua surat pernyataan yang ditandatangani oleh perwakilan klub Liga 2 yang berisi penolakan kelanjutan kompetisi. Namun, beberapa klub telah melakukan konfirmasi bahwa perwakilannya tidak menyepakati penghentian liga. Ada dugaan bahwa tanda tangan di dalam surat yang beredar merupakan tanda tangan palsu.
Baca Juga: Temui Menpora, Perwakilan Klub Minta Liga 2 Dilanjutkan
"Saya enggak (tanda tangan). Memang setelah pertemuan owner meeting, teman-teman ada kumpul cuma saya enggak mengikuti karena saya ada keperluan lain, juga saya enggak terlalu tahu," jelas Win saat ditemui di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Jakarta, Senin (16/1).
Win membenarkan bahwa saat pertemuan owner meeting pada pertengahan Desember tahun lalu, usulan kelanjutan Liga 2 memang dibahas bersama. Diskusi itu menghasilkan beberapa usulan terkait nasib Liga 2. Namun, tidak ada obrolan bahwa seluruh pihak sepakat Liga 2 dihentikan.
"Dari pertemuan ada banyak alternatif. Saya enggak menampik ada yang mengusulkan untuk berhenti, karena apa? Sudah jenuh. Tiga bulan sudah setop, tapi bukan artinya itu mewakili suara mayoritas dong," kata Win.
Baca Juga: Penghentian Liga 2 dan Liga 3 Berdampak Serius Pada Pemain
Selain usulan penghentian liga, beberapa klub juga mengusulkan Liga 2 dilanjutkan secara normal melalui sistem home-away. Win juga memaparkan adanya usulan sistem bubble untuk kelanjutan Liga 2. "Tapi faktanya tidak ada feedback, lalu sudah diputuskan. Itu yang membuat kami kecewa," katanya.
Win kemudian menyayangkan keputusan PSSI yang menghentikan liga. Terlebih, dengan adanya alasan banyak klub yang menolak Liga 2 dilanjutkan. "Enggak masuk logika. Menurut saya apa pun suara dan alternatifnya, harus ikut dipertimbangkan," tegasnya.
Baca Juga: Khawatir Soal Ekonomi, Asosiasi Pemain Minta Liga 2 dan Liga 3 Dilanjut
Untuk pengusutan lebih jauh, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku akan berkomunikasi dengan PSSI terlebih dahulu untuk menemukan kejelasan. Hal ini menjadi salah satu topik yang dibahas dalam audiensi bersama perwakilan klub Liga 2 dan pemain di Kantor Kemenpora, Senin (16/1).
"Saya akan komunikasi dengan PSSI dan operator. Ini saya mendapat gambaran setelah audiensi," pungkasnya.