Jakarta, Gatra.com - Indonesia kedatangan kedelai impor sebanyak 56.000 ton asal Amerika Serikat. Adapun pengadaan kedelai impor itu dilakukan melalui pihak swasta yaitu FKS Multi Agro.
Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan kedatangan kedelai impor tersebut bakal segera didistribusikan kepada para perajin tahu dan tempe. Hal itu sebagai upaya stabilisasi harga pangan berbahan kedelai di tingkat konsumen.
"Kedatangan kedelai ini sebagai stok untuk memenuhi permintaan dan konsumsi dalam negeri. Sehingga diharapkan dapat mengamankan ketersediaan dan menjaga harga kedelai tetap stabil di harga yang wajar," ujar Arief dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (16/1).
Ia pun menginstruksikan Bulog maupun PT Rajawali Nusantara (RNI) alias ID Food untuk cepat mendistribusikan kedelai tersebut kepada perajin tahu tempe yang tergabung dalam Gakoptindo.
Arief menyebut kedelai impor itu nantinya akan dijual kepada perajin dengan harga Rp12.000 per kilogram. Menurut dia, harga tersebut sudah sesuai ketetapan Harga Acuan Penjualan (HAP) kedelai di tingkat konsumen berdasarkan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022. Beleid itu mengatur HAP kedelai impor di tingkat konsumen sebesar Rp12.000 per kilogram, dan kedelai lokal Rp11.400 per kilogram.
"Kedelai tersebut akan dijual sesuai HAP kepada para pengrajin tahu dan tempe sebagai konsumen utama dan terbesar kedelai," tuturnya.
Lebih lanjut, Arief mengaku terus mendorong peningkatan produktivitas kedelai tahun 2022. Hal itu, kata dia sebagai upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor kedelai.
NFA, sambung Arief, telah menyiapkan skema tata kelola kedelai nasional. Salah satunya penetapan harga acuan pembelian kedelai lokal sebesar Rp10.775 per kilogram di tingkat petani.
Selain itu, pemerintah juga telah memandatkan Bulog untuk turut meningkatkan stok cadangan kedelai pemerintah (CKP) seperti halnya beras dan jagung. Tugas Bulog tersebut diketahui telah termaktub dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
"Untuk pemenuhan CPP tahap pertama, Bulog kita tugaskan meningkatkan stok Cadangan Kedelai Pemerintah (CKP) salah satunya dengan aktif menyerap kedelai lokal dari para petani,” ujarnya.