Kiwirok, Gatra.com- Tokoh Muda Papua, Ali Kabiay menantang juru bicara kelompok yang menjuluki dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, bertemu di Pasar Skouw, Perbatasan RI-PNG. Ali mengajak Sebby berdebat tentang kontribusi positif Sebby untuk Papua. Ali berbicara pada pers di Abepura, Ahad (15/1). Dia menyikapi sejumlah pernyataan juru bicara TPNPB, Sebby Sambom.
"Saya mau tegaskan kepada Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom yang beroperasi di wilayah Pegunungan Papua, kalau saudara merasa tidak bersalah datang langsung bertemu dengan saya di Pasar Skouw," katanya.
Apabila Sebby mangkir, Ali minta juru bicara TPNPB itu dapat berbicara ke publik terkait hal positif apa yang telah dibuat bagi masyarakat Papua. Bahkan Ali tidak segan-segan menuding bahwa Sebby Sambom menipu masyarakat Papua. Ali menuding Sebby mendapat dana gede dari NGO di Australia namun tidak mau berbagi dengan masyarakat Papua.
"Tudingan itu nol persen (0%), kami tidak pernah terima uang dari LSM. Jika ada coba sebut sumber donasinya. Jika tidak bisa dibuktikan, Aly Kabiay telah melakukan fitnah dan siap di tangkap atas tuduhan palsu," kata Sebby.
Sebby pun siap meladeni tantangan Ali Kabiay. "Tuan juru bicara ada di Kiwirok. Datanglah ke Kiwirok. Kita debat di sana," katanya. Kiwirok berada di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Tengah.
Sebby menegaskan dalam perjuangan Papua Merdeka dirinya telah terima nikmat dari Tuhan. "Tanda terima nikmat itu dibuktikan dari beberapa hal, yaitu saya tidak pernah kursus komputer, tapi saya belajar sendiri tanpa guru, saya juga tidak pernah kursus internet, tapi saya belajar sendiri, dan saya juga tidak pernah kursus bahasa Inggris, tapi saya belajar sendiri dan saya mengerti untuk menulis dan terjemahan dan edit," katanya.
"Maka saya hidup dan berkarya demi bebaskan bangsa Papua hanya dengan iman kepada Tuhan leluhur bangsa Papua, dan saya sampai hari ini belum pernah terima bantuan finansial. Saya bukan orang-orang murahan seperti keluarga dan sukunya Aly Kabiay," sergahnya.
"Saya orang asli Papua dari Suku Yali yang punya prinsip dan bermartabat. Suku dan keluarga Aly Kabiay tidak mungkin mampu taklukkan Suku Yali, karena kami Suku Kanibal di Papua. Dan sekarang Suku Yali besar mulai perang, dan itu akan menggenapi Firman Tuhan, artinya Papua akan Merdeka. Yali Union itu ada di empat Kabupaten yaitu Yalimo, Yahukimo, Pegunungan Bintang, dan Mamberamo Tengah," urainya.
"Sekarang perang di Pegunungan Bintang itu di bawah kontrol Organisasi Yali Union, dan ingat bahwa kami orang dari wilayah Yali Union tidak pernah ikut PEPERA 1969, karena waktu itu kami masih primitif dan masih makan manusia dari hasil buruan. Dan ingat bahwa kami orang asli Papua dari wilayah Yali Union belum pernah perang lawan pasukan TNI/Polri selama dari tahun 1963-2019," katanya.
"Kami Suku Yali Union baru mulai perang tahun 2020. Hal ini catat baik oleh Indonesia, karena kami belum umumkan Perang Revolusi Total. Orang asli Papua dari Suku Yali Union akan buktikan perangnya dalam Revolusi Total nanti, ingat kami akan bikin," katanya.
"Sampaikan kepada Aly Kabiay, dia bicara itu setingan TNI/Polri dan kami sudah ketahui. Kasihan anak itu, dia akan mati cepat sebelum Papua Merdeka," katanya.