Home Ekonomi Kripto Kembali Bangkit, Intip Strategi Investasi dari Indodax

Kripto Kembali Bangkit, Intip Strategi Investasi dari Indodax

Jakarta, Gatra.com - CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan bahwa optimisme terhadap kripto dirasa akan mulai terbangun di tahun 2023. Setelah sebelumnya diterpa fase bearish di tahun 2022.

Menurutnya, momen Bitcoin Halving Day yang akan berdampak menaikkan harga Bitcoin nantinya, membuat harga altcoin pun memiliki kesempatan besar untuk turut naik mengikuti harga Bitcoin. Bagi para investor kripto, di tahun 2023 ini tentu adalah momen tepat untuk mengakumulasikan portofolio di harga yang cukup rendah.

Salah satu strategi mengakumulasikan kripto untuk investasi jangka panjang yaitu melalui metode dollar cost averaging. Metode ini adalah upaya investor membagi porsi investasi dengan memasukkan jumlah nominal yang sama dan rutin, dalam rentang waktu tertentu.

Oscar menjelaskan bahwa dollar cost averaging merupakan cara yang terbilang cukup ciamik untuk terhindar dari kerugian. Investor juga bisa terhindar dari FOMO, tidak impulsif, investasi sesuai plan, dan lebih bijak dalam mengatur pengeluaran.

"Misalnya, investor memiliki uang dingin sebesar tiga juta rupiah. Dibanding membeli Bitcoin langsung senilai tiga juta, dengan metode dollar cost averaging, investor membeli Bitcoin secara rutin sebesar Rp250 ribu setiap bulannya selama satu tahun," jelas Oscar dalam keterangannya yang diterima pada Minggu (15/1).

Dengan begitu, lanjutnya, potensi risiko kerugian akan lebih kecil, terlebih jika harga Bitcoin tiba tiba turun. Bahkan, dengan metode ini, investor akan cenderung lebih beruntung dalam beberapa momen tertentu.

Oscar mengakui, pertumbuhan profit menggunakan strategi ini tidak terlalu besar dan cenderung lambat. Namun hal tersebut tentu tidak jadi masalah mengingat hakikat investasi adalah sebagai tempat lindung nilai tidak semata mata mencari profit dalam jumlah besar.

"Kenaikan profit memang tidak terlalu besar, namun jika kita melihat secara kacamata jangka panjang, ini berpotensi menghasilkan nilai aset yang lebih tinggi," ucapnya Oscar.

Tidak hanya untuk investasi jangka panjang, metode dollar cost averaging adalah cara yang cocok bagi para investor pemula ataupun investor yang tidak memiliki waktu luang banyak.

"Jadi, bagi para investor yang ingin menggunakan metode dollar cost averaging bisa memulai dilakukan di harga saat ini ketika pasar sedang bearish," katanya.

Metode ini juga bisa digunakan dengan Bitcoin yang ditukarkan dengan USDT. USDT adalah kripto yang merupakan 1:1 dengan US Dollar. Market Bitcoin USDT juga tersedia di Indodax yang bisa ditukarkan dengan kripto lain, seperti Ethereum.

Memasuki Januari 2023, harga Bitcoin terlihat cenderung mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Indodax per Kamis, 12 Januari 2023 pukul 14.00 WIB, Bitcoin (BTC) berada di harga Rp277 juta per 1 bitcoin. Sedangkan harga Ethereum (ETH) berada di Rp21 juta per 1 Ethereum.

Sebagai tambahan informasi, Indodax memiliki counter offline untuk berkonsultasi yang berada di pusat bisnis Sudirman, DKI Jakarta dan Canggu serta Seminyak, Bali. Di Indodax, Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa dimiliki oleh siapa saja dengan mudah dan aman dengan mulai dari harga Rp10 ribu saja.

96