Home Politik PSI Minta Usut Dugaan Beras Bansos DKI Jakarta Membusuk

PSI Minta Usut Dugaan Beras Bansos DKI Jakarta Membusuk

Jakarta, Gatra.com - Beras bantuan sosial (Bansos) DKI Jakarta yang ditemukan membusuk ramai diperbincangkan di jagat media sosial Twitter. Temuan beras bansos yang busuk itu pertama kali diungkap melalui utas yang dibagikan oleh akun @kurawa.

Menanggapi kabar beras bansos DKI Jakarta yang membusuk itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendesak aparat penegak hukum serius dan cermat untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

Juru Bicara PSI, Ariyo Bimmo, mengatakan, partainya konsisten berpendapat bahwa korupsi yang dilakukan pada masa pandemi semestinya dihukum lebih berat daripada pada masa-masa normal.

"Korupsi saja sudah merupakan kejahatan luar biasa. Korupsi masa pandemi itu super luar biasa. Kalau KPK lambat menangani, kami berharap Kejaksaan atau Kepolisan lebih gerak cepat," kata Ariyo Bimmo dalam keterangan tertulis, Ahad (15/1).

Ia mengatakan, PSI khawatir penyelidikan yang lambat akan mengakibatkan hilang atau rusaknya barang bukti beras busuk tersebut. Bahkan kemungkinan terjadi pengaburan isu.

"Akhirnya kasus ini akan mengendap secara alamiah. Padahal, ada komponen masyarakat yang sudah sangat berani mengungkap dugaan korupsi ini ke publik," ujarnya.

Bimmo juga berharap dukungan masyarakat untuk menguak kasus ini terus mengalir. Ia pun meminta masyarakat yang terdampak atas peristiwa beras Bansos busuk itu harus mulai menyusun gugatan perdata atas kerugian yang dialami.

"Selama ini belum berhasil karena ada celah di hukum acara. Memang sudah saatnya KUHAP juga ditinjau kembali," ungkapnya.

Menurut dia, masyarakat yang terdampak pandemi harusnya mendapatkan ganti kerugian karena sebagai pihak yang terdampak kasus korupsi.

"Ini sebagai pemulihan dan perlindungan terhadap hak korban korupsi. Selama ini kita terlalu fokus pada penghukuman pelaku. Sedangkan hak korban terabaikan," katanya.

Bimmo menambahkan, PSI juga berharap Pemerintah DKI dan DPRD DKI dapat menentukan sikap ihwal temuan beras Bansos yang busuk diungkap oleh warga tersebut.

"Intinya, kasus ini harus terbuka terang benderang. Indikasi sudah ada, jangan sampai kandas sebelum dimulai. Semoga aparat penegak hukum bisa menangkap kegelisahan masyarakat," imbuh Bimmo.

Sebagai informasi, akun @kurawa itu menyebut timbunan beras bansos DKI Jakarta yang membusuk tersebut milik Perumda Pasar Jaya tahun 2020. Tumpukan beras busuk yang tersimpan di gudang sewaan di daerah Pulogadung itu diprediksi masuk ke dalam anggaran bansos Rp3,65 triliun yang diambil dari APBD DKI Jakarta sebagai penanggulangan Covid-19.

"Gue berhasil masuk kedalam Gudang Penyimpanan Beras Bansos utk melihat kondisi beras milik warga DKI yg menurut info hanya di gudang ini aja sebanyak 1000 ton beras dalam bentuk paketan 5 kg. Ada tukang yg bekerja ditugasi melakukan Mission Impossible menyortir beras-beras busuk," tulis akun @kurawa pada 9 Januari 2023 dikutip, Ahad (15/1). Gatra.com masih berupaya mengonfirmasi pihak terkait.

266