Jakarta, Gatra.com – Perusahaan Information and Communication Technology (ICT) total solutions, Lintasarta, meluncurkan produk terbaru Deka Sovereign Cloud pada salah satu sub-brand Lintasarta, yaitu Lintasarta Cloudeka yang telah menerima sertifikasi Cloud Sovereign pertama di Indonesia dari VMWare.
Peluncuran sekaligus sosialisasi ke sejumlah perusahaan ini dihadiri oleh Ketua Tim Tata Kelola Perlindungan Data Pribadi Kominfo Hendri Sasmita Yuda; Marketing and Solution Director Lintasarta Ginandjar; dan Senior Manager Cloudeka Lintasarta Reski Rukmantio.
Peluncuran ini dilaksanakan sebagai respons dari munculnya kebijakan pemerintah terkait Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang tertuang pada UU Nomor 27 Tahun 2022 untuk memperkuat sistem penyimpanan data di Indonesia. UU Nomor 27 Tahun 2022 tersebut merupakan pengembangan dari peraturan lainnya seperti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
Berkaitan dengan peraturan data, beberapa lembaga seperti OJK, SKK Migas, dan Kemenkes juga sudah memiliki peraturan terkait penyimpanan data di wilayah Indonesia. Commerce Director Lintasarta, Ginandjar menyatakan, selain merespons kebijakan pemerintah melalui Undang-Undang tersebut, Lintasarta Cloudeka sebagai penyedia jasa Cloud Computing selalu berusaha memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya.
“Kali ini kami meluncurkan Deka Sovereign Cloud yang diperuntukkan bagi perusahaan yang membutuhkan perlindungan lebih terkait data yang di simpan di dalam Private Cloud,” kata Ginandjar.
Lintasarta Cloudeka, lanjut Ginandjar, mendapatkan sertifikasi Cloud Sovereign pertama di Indonesia dari VMware. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sertifikasi Cloud Sovereign milik Lintasarta Cloudeka di antaranya: dioperasikan oleh perusahaan yang berada di kedaulatan Indonesia; hanya pemerintah Indonesia yang memiliki kendali yurisdiksi atas data; otoritas asing tidak dapat mengambil alih data tersebut; semua data dikendalikan dalam kewenangan kedaulatan Indonesia; serta operasi dan manajemen dilakukan oleh warga negara Indonesia.
Deka Sovereign Cloud milik Lintasarta Cloudeka merupakan layanan Cloud berbasis teknologi virtualisasi yang menggunakan framework untuk memperkuat arsitektur Cloud sehingga dapat mengikuti standar regulasi Indonesia dan regulasi bisnis. Layanan ini juga membantu pengguna untuk memiliki kontrol terhadap lokasi data yang diperkuat dengan protokol keamanan yang lebih ketat.
Ginandjar menjelaskan, Deka Sovereign Cloud dapat digunakan dengan konsep Public atau Private Cloud, pengguna dapat kendali penuh untuk mengatur alur berdasarkan sensitivitas data dan mengatur spesifikasi VM and machine sesuai kebutuhan, serta memiliki arsitektur ketersediaan tinggi (high availability) dengan service level agreement (SLA) mencapai 99,95% untuk setiap Data Center.
Tidak hanya itu, Deka Sovereign Cloud dapat disesuaikan secara berkala terhadap infrastruktur Cloud untuk memastikan tetap patuh dan memenuhi segala aturan regulasi dan hukum lokal, termasuk perlindungan data pribadi, serta menjaga ketahanan dari perubahan peraturan perusahaan yang bukan berbasis di Indonesia. “Untuk di tahap awal ini, Lintasarta Cloudeka akan menyasar dan membantu beberapa industri pemerintahan, services, sumber daya, supply chain, telekomunikasi, dan keuangan,” tutup Ginandjar.