Jakarta, Gatra.com - Pemilu 2024 semakin dekat, sejumlah tokoh yang digadang-gadang sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden juga sudah mulai bersafari. Semua dilakukan untuk mendongkrak elektabilitasnya.
Di sisi lain, masyarakat juga melihat sosok Capres dan Cawapres dari kinerjanya selama ini. Sejumlah tokoh yang memiliki track record mumpuni tentu tak kesulitan untuk mendapat suara masyarakat.
Panel Survei Indonesia (PSI) kembali melakukan survei tentang suara politik masyarakat di pemilu 2024. Pengambilan sampel menggunakan Metode multistage random sampling dan Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan Margin of Error +/- 2,1% dan survei ini dimulai sejak tanggal 1-10 Januari 2023.
Hasil Survei PSI menunjukan kriteria Capres sebagai pengganti Jokowi dari jawaban 1988 responden maka kriteria capres 2024 yang diinginkan oleh publik sebanyak 92,8% sosok yang mau bekerja keras dan sebanyak 90,7% menginginkan capres yang mempunyai jiwa leadership dan kepemimpinan yang kuat.
Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia (PSI) Ahmad Loksukon mengatakan sebanyak 93,7% punya rekam jejak yang kinerjanya sudah dirasakan masyarakat Indonesia, dan sebanyak 95,7% publik menginginkan capres yang selalu berpihak pada kepentingan rakyat.
"Demografi Responden dalam penelitian ini Generasi Z sebanyak 17,8% yang berada di usia produktif, yaitu millennial sebanyak 37,9% dan Generasi X sebanyak 32,9%. Sementara Generasi Pre Boomer sebanyak 11,4%," kata Ahmad dalam keterangannya, Jumat (13/1/2023).
Ahmad menjelaskan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi bidang ekonomi yang menyatakan puas 71,4%, tidak puas 19,4% dan tidak menjawab 9,2%.
Bidang penegakan hukum yang menyatakan puas 71,4%, tidak puas 21,4 persen dan tidak menjawab 7,2%. Bidang kesejahteraan sosial yang beririsan dengan bansos, prakerja, bantuan UMKM dan BLT, yang menyatakan puas 82,6%, Tidak Puas 8,3% dan tidak menjawab 9,1%.
"Hasil Temuan survei terkait kepemimpinan nasional 2024-2029 sosok presiden yang diinginkan oleh masyarakat dari hasil jawaban para responden tergambar persepsi publik bahwa masyarakat jemu dan bosan dengan pemimpin bangsa yang cenderung berwibawa menjaga sikapnya dengan publik," bebernya.
Hal ini tergambar dari jawaban 16,0% responden yang hanya menginginkan presiden dengan sosok berwibawa dan menjaga sikap pada publik. Begitu juga dengan sosok yang merakyat, dekat dengan masyarakat, dan memiliki penampilan seperti masyarakat kecil pada umumnya hanya diinginkan sebanyak 18,0%. Di sisi lain, yang paling banyak diidamkan oleh 58,0% masyarakat adalah sosok presiden yang dari kinerja yang dihasilkan selama menjabat menjadi pejabat negara benar-benar dirasakan dan mempengaruhi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.
Dalam survei ini juga dilakukan pengukuran preferensi masyarakat terhadap tokoh-tokoh bakal capres, sebelum dilakukan prapenelitian untuk menjaring nama nama tokoh yang berpotensi dicalonkan oleh partai politik peserta pemilu 2019 yang memiliki kursi di DPR RI.
Dimana didasarkan UU Pemilu, vapres dan cawapres hanya bisa diusung oleh Parpol yang memiliki kursi di DPR RI. Kemudian dari prapenelitian didapati nama tokoh tokoh diantaranya Prabowo Subianto yang sudah diputuskan oleh Partai Gerindra sebagai Capres Gerindra, Muhaimin Iskandar dari PKB, Puan Maharani yang disiapkan oleh PDI Perjuangan untuk maju sebagai Capres dan Ganjar Pranowo.
Lalu, Anies Baswedan dan Andika Perkasa yang sudah direkomendasi oleh Partai Nasdem dan Airlangga Hartarto diberi mandat oleh partai Golkar untuk menjadi Capres. Dari tokoh -tokoh ini semua merupakan pejabat negara yang saat ini aktif di pemerintahan Presiden Jokowi dan di legislatif.
Dia menjelaskan, dari nama tokoh-tokoh tersebut kemudian kepada 1988 responden ditanyakan pengenalan kepada tokoh -tokoh tersebut dan hasilnya Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling dikenal publik dimana sebanyak 90.9% responden tahu dan mengenal nama Prabowo Subianto sebagai tokoh yang pernah menjadi capres dua kali dan mendapat dukungan penuh dari kelompok 212 dan Habib Rizieq.
Kemudian di urutan kedua Ganjar Pranowo dikenal oleh 45,8% responden sebagai Gubernur Jawa Tengah, Anies Baswedan dikenal oleh 27,4% responden sebagai Gubernur DKI Jakarta yang saat pilkada mendapat dukungan penuh dari kelompok 212 dan Habib Rizieq.
"Sedangkan Airlangga Hartarto dikenal oleh 58,9% sebagai Menko Perekonomian dan juga tokoh yang diberikan tanggung jawab oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua KPCPEN untuk memulihkan perekonomian nasional akibat dampak Covid-19 dan penanggulangan Covid-19, juga dikenal sebagai Ketua Umum Golkar," ucapnya.
Lebih lanjut, Puan Maharani dikenal oleh 29,4% responden sebagai Putri dari Megawati Soekarnoputri dan juga Ketua DPR RI. Lalu Jenderal Andika Perkasa dikenal oleh 27,5% responden sebagai Panglima TNI, kemudian Muhaimin Iskandar dikenal oleh 23,2% responden.
Namun dari hasil simulasi nama tokoh-tokoh jika dipasangkan sebagai Capres dan Cawapres, didapati dari hasil survei pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo menjadi pasangan yang paling banyak dipilih dengan tingkat keterpilihan 45,6%. Kemudian di urutan kedua pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 19,1%, pasangan Anies Baswedan-Puan Maharani dipilih sebanyak 14,2%.
Menanggapi hasil survei Panel Survei Indonesia (PSI) terkait suara masyarakat terhadap pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan bahwa nama-nama yang muncul sebagai kandidat kuat capres merupakan hal yang wajar.
"Saya setuju hasil survei PSI, Airlangga sosok yang tepat menjadi presiden 2024. Lewat kerjanya telah ditunjukkan dalam mengatasi perekonomian di masa pandemi Covid-19," kata Emrus dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/1/2023).
Selain itu, kata Emrus, Airlangga telah menjadi lokomotif perekonomian di Indonesia. Bahkan telah memperlihatkan hasil yang sangat baik bagi peningkatan perekonomian .
"Airlangga sebagai lokomotif perekonomian Indonesia, bahkan sudah menjadikan perekonomian terus meningkat, " ujarnya.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan pemimpin yang tahu tentang ekonomi, maka Airlangga sebagai sosok yang layak dipilih oleh masyarakat. "Kita butuh pemimpin yang tahu tentang ekonomi, maka Airlangga layak jadi presiden 2024 dan dipilih masyarakat, " tutupnya.