Manila, Gatra.com- Anton Gobay, pilot asal Indonesia ditangkap di Filipina, 07/01, gegara menyelundupkan 12 senjata api canggih. Warga Negara Indonesia (WNI) asal Papua ditangkap di wilayah Danao City, Provinsi Cebu.
Senjata yang diborong Anton Gobay dari seorang warga Filipina berupa sepuluh pucuk senjata api (senpi) laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 mm senilai 50.000 Peso tanpa amunisi dan dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram kaliber 9 mm senilai 45.000 Peso tanpa amunisi.
Karabin M4 -secara resmi disebut Karabin, Kaliber 5,56 mm, M4 -- adalah sebuah senjata standar NATO. Dia adalah versi pendek dari senapan serbu M16A2.
M4 banyak digunakan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat menggantikan sebagian besar senapan M16 di Angkatan Darat Amerika Serikat mulai 2010. Untuk unit tempur Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) mulai 2016. M4 telah diadopsi oleh lebih dari 60 negara di seluruh dunia. Dia digambarkan sebagai "salah satu senjata api paling menentukan abad ke-21".
Sejak diadopsi pada tahun 1994, M4 telah mengalami lebih dari 90 modifikasi untuk meningkatkan ergonomi dan modularitas senjata. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya senjata ini jika jatuh ke tangan kombatan Organisasi Papua Merdeka.
Sementara itu, Ingram kaliber 9 mm, secara resmi disingkat " M10 " atau " M-10 ", dan lebih dikenal sebagai MAC-10. Dia adalah senapan mesin/senapan mesin ringan yang dioperasikan dengan blowback yang dikembangkan oleh Gordon B. Ingram pada tahun 1964.
MAC-10 dirancang dengan meredam kebisingan dan mudah untuk dikendalikan secara otomatis. Perusahaan Persenjataan Militer tidak pernah menggunakan nomenklatur "MAC-10" dalam katalog atau literatur penjualannya, tetapi "MAC-10" sering digunakan oleh dealer, penulis senjata, dan kolektor.
Selama satu dekade, versi pistol semi-otomatis dari senjata itu dilarang di AS di bawah larangan senjata serbu yang diberlakukan oleh Kongres pada tahun 1994.