Jakarta, Gatra.com- PT Phapros Tbk optimistis tumbuh dobel digit di tahun 2023 ini. Pertumbuhan tersebut utamanya akan didorong oleh pengembangan dan inovasi produk-produk baru. 

Direktur Utama Phapros, Hadi Kardoko mengatakan bahwa di tengah persaingan industri farmasi yang ketat saat ini, inovasi adalah kunci untuk bisa tetap bertahan. Pada tahun 2023, emiten berkode saham PEHA ini juga berencana meluncurkan sepuluh hingga dua belas produk baru yang diharapkan bisa mendorong kinerja perusahaan agar dapat tumbuh sesuai target.

“Produk baru yang akan diluncurkan tersebut berasal dari beberapa kelas terapi, diantaranya adalah antibiotik, multivitamin, dan produk dari kelas terapi lain yang termasuk ke dalam first line therapy sehingga menambah kelengkapan produk PT Phapros Tbk,” jelas Hadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/1).

Baca juga: Bio Farma Siap Produksi 120 Juta Dosis IndoVac Tahun Depan

Ia juga menambahkan bahwa hingga 2023, portfolio produk baru Phapros akan terdiri dari 60% branded dan 40% generik. Di tahun 2023, Phapros juga akan melakukan re-branding produk obat jual bebas, serta sejumlah strategi lain.

Selain itu, Phapros juga tengah berkolaborasi bersama Universitas Airlangga dan RSUD dr. Soetomo, Surabaya untuk mengembangkan alat kesehatan tulang dan gigi. Hilirisasi riset yang dilakukan nantinya adalah dengan transfer teknologi pada fasilitas produksi alkes milik Phapros sendiri. Baca juga: Subtitusi Impor, Menperin Genjot Bahan Baku Lokal Farmasi

Sebelumnya, pada tahun 2022 lalu Phapros telah meluncurkan produk Curlysine. Curlysine merupakan suplemen makanan tambahan untuk anak dengan kombinasi kandungan ekstrak curcuma, lysine, dan taurine yang berfungsi untuk memperbaiki nafsu makan anak, mencegah terjadinya stunting serta sekaligus menjadi immunomodulator.

“Sepanjang tahun 2022 lalu, kami sudah meluncurkan tiga belas produk bersama anak usaha, PT Lucas Djaja Group. Tiga belas produk tersebut merupakan hasil dari pengembangan dan penelitian yang juga diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Hadi. Baca juga: Polri Sebut BPOM Jadi Pihak yang Bertanggung Jawab Menginspeksi Perdagangan Farmasi​​​​​​​

Di tahun yang sama, emiten berkode saham PEHA ini juga telah merealisasikan penjualan 500 juta Tablet Tambah Darah di seluruh Indonesia sebagai bukti komitmen Phapros memerangi stunting.