Jakarta, Gatra.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan selama pandemi diplomasi kesehatan di Indonesia berhasil mendukung pemulihan kesehatan nasional dan global.
“516 juta vaksin diperoleh, 137 dosis diperoleh melalui kerja sama bilateral dan multilateral. 412 juta dosis vaksin diberikan kepada masyarakat Indonesia,” ujar Menlu Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri Tahun 2022-2023, Rabu (11/1).
Baca Juga: Bank Dunia Ingatkan Ekonomi Global Mengarah ke Resesi Tahun 2023
Menlu Retno menekankan, Indonesia akan terus memperjuangkan akses vaksin melalui kedudukan Indonesia sebagai co-chairman di COVAX AMC Engagement Group. “Hingga Desember 2022, COVAX telah memberikan 1,88 miliar dosis vaksin ke 146 negara, termasuk 103 juta dosis ke Indonesia,” lanjutnya.
Dengan menjadi salah satu host ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) dan tuan rumah ASEAN Institute of Disaster Health Management (AIDHM), Indonesia berpartisipasi aktif dalam pengembangan Perjanjian Pandemi baru.
“Sumbangan keuangan disampaikan melalui hibah 50 juta dolar AS untuk Dana Pandemi, 5 juta dolar AS ke CEPI, komitmen US$ 15,5 juta untuk Global Fund dan US$ 5 Juta untuk Regional Reserve of Medical Supply,” katanya.
Baca Juga: WHO: Penumpang Pesawat Tetap Pakai Masker saat Penyebaran Cepat Omicron XBB.1.5
Menlu Retno menyatakan Indonesia juga menjadi regional hub untuk penelitian dan produksi vaksin guna memperkuat ketahanan kesehatan nasional. Berkat terciptanya hub tersebut, Indonesia terpilih sebagai penerima teknologi vaksin RNA dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Vaksin COVID-19 diproduksi di dalam negeri dengan adanya kerja sama Bio Farma dengan Baylor College of Medicine dari Amerika Serikat. Menlu Retno mengatakan pandemi dan krisis global lainnya tidak akan mengurangi kontribusi Indonesia kepada dunia.