Home Ekonomi Emiten Pendidikan Ini Resmi IPO, Harga Saham Dibuka Amblas di Zona Merah

Emiten Pendidikan Ini Resmi IPO, Harga Saham Dibuka Amblas di Zona Merah

Jakarta, Gatra.com - PT Lavender Bina Cendikia Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (11/1). Perusahaan yang bergerak di bidang jasa bimbingan belajar dan konseling ini memiliki kode emiten (BMBL) dan tercatat menjadi perusahaan ke-8 yang melakukan IPO (initial public offering) di tahun 2023.

Korporasi mengatakan permintaan saham BMBL saat IPO diketahui telah mengalami oversubscribed sebanyak 47 kali. Adapun pada penawaran saham perdana, BMBL melepas sebanyak 280 juta lembar saham baru dengan harga Rp188 per lembar saham.

Baca Juga: Produsen Wine Asal Bali Resmi IPO, Harga Saham Dibuka Mulus di Zona Hijau, Naik 34,88%

Deputy Director Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi mengatakan oversubscribed saham BMBL dapat terjadi karena BMBL merupakan emiten pertama yang bergerak di sektor pendidikan. Hal ini dinilai menjadi faktor pendorong antusiasme para investor.

"Selama masa pooling, permintaan yang masuk mencapai lebih dari 50 miliar saham dari total saham yang ditawarkan sebanyak 280 juta saham baru atau oversubscribed 4.709% atau 47 kali dari jumlah pemesanan terpusat. Nilai pemesanan terpusat yang masuk lebih dari Rp942 miliar," ujar Wibowo dalam keterangannya, Rabu (11/1).

Baca Juga:Perppu Ciptaker Telanjur Terbit, Minta Pemerintah Optimalkan Investasi atau Tinjau Ulang!

Sementara itu, analis PT KGI Sekuritas, Rovandi memprediksi kinerja keuangan BMBL tahun 2022 bisa mengantongi laba bersih hingga Rp4 miliar. Angka itu naik 2 kali lipat dari perolehan laba di 2021 sebesar Rp2,13 miliar. Selain itu, korporasi juga memproyeksikan laba bersih tahun 2023 ini mencapai Rp6 miliar dan di 2025 mencapai Rp16,5 miliar.

Adapun pada pembukaan di bursa pagi ini, saham BMBL tercatat amblas ke zona merah. Harga BMBL turun 9,57%, dari Rp180 menjadi Rp170 per lembar saham. Selanjutnya, BMBL terus bergerak stagnan di zona merah.

82