Jayapura, Gatra.com– Damianus Magai Yogi, panglima tertinggi West Papua Army (WPA) akhirnya angkat bicara. Dia membantah pernyataan yang mengatakan bahwa Anton Gobay bukan anggota jaringan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
“Anton Gobai adalah Kepala Staf Angkatan Udara. Kami keberatan dengan pernyataan Sebby Sambom,” kata Yogi sebagaimana dikutip Jubi.id, Selasa (10/01). Menurut Yogi, Anton Gobay pergi ke Filipina atas rekomendasi West Papua Army (WPA).
Sebelumnya, juru bicara TPNPB, Sebby Sambom menegaskan bahwa Anton Gobay bukan anggotanya. Sebby adalah juru bicara TPNPB di bawah pimpinan panglima tertinggi Goliath Tabuni. Sedangkan Damianus Magai Yogi adalah panglima tertinggi WPA, tandingan dari TPNPB. Damianus Magai Yogi bertuan pada Benny Wenda.
Kubu Damianus Magai Yogi juga mengangkat Anton Gobay sebagai juru diplomasi blok barat bagian Asia. “Jadi Anton jalan sebagai bagian dari lobi-lobi politik dan atribut perlengkapan militer di Filipina sesuai dengan rekomendasi,” kata Yogi.
Yogi juga meminta pemerintah Filipina tidak mendeportasi Gobay ke Indonesia. “Kami juga meminta maaf kepada pemerintah Filipina,” kata Yogi.
Sedangkan Sebby Sambom, juru bicara TPNPB mengatakan Anton Gobay tidak ada hubungan dengan TPNPB. “Memang benar dia pernah belajar menjadi pilot di Papua Nugini dan Filipina. Dia tidak punya hubungan dengan kami (TPNPB) . Tapi saya tahu dia pernah berada di Bougainville,” kata Sambom.
Bahkan ketika Anton Gobay dirampok di Bougainville, Sebby mengaku yang menolongnya hingga bisa pulang ke Wanimo. Namun Sebby kecewa ketika Anton Gobay merapat ke kubu Damianus Magai Yogi yang menurutnya ilegal. "Anak itu memang kurang ajar. Dia sekarang kena karma," katanya.
Seperti diketahui, Kepolisian Filipina meringkus Anton Gobay saat membawa puluhan senjata berat. Gobay ditangkap bersama dua warga lokal di Provinsi Sarangani, Filipina pada Sabtu, 07/01.
Dia ditangkap tim operasi yang dipimpin oleh Kapten Polisi Ralph Marvin Fracia Rivera sedang melakukan operasi pos pemeriksaan serentak di area tersebut. Mereka mencurigai tiga tersangka yang menumpang satu becak motor. Ketika digeledah tim operasi menemukan puluhan senjata berat yang diangkut dalam karung.