Home Regional Gempa M7,5 Kepulauan Tanimbar, Jumlah Rumah Rusak Terus Bertambah

Gempa M7,5 Kepulauan Tanimbar, Jumlah Rumah Rusak Terus Bertambah

Jakarta, Gatra.com – Jumlah rumah rusak akibat gempa magnitudo (M) 7,5 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, terus bertambah. Saat ini, sebanyak 92 rumah warga di kabupaten tersebut mengalami kerusakan.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam keterangan pers, Selasa (10/1), mengatakan, dari 92 tersebut, sebanyak 8 rumah rusak berat.

Baca Juga: Gempa M7,5 Kepulauan Tanimbar, Satu Orang Warga Luka-Luka

“Data terkini per Selasa (10/1/2023), pukul 11.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku menyampaikan, rumah rusak ringan berjumlah 80 unit dan rusak sedang 4,” katanya.

Selain tempat tinggal atau rumah, sejumlah fasilitas umum, di antaranya kantor bupati dan tribun lapangan Mandriak di Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, juga mengalami kerusakan akibat gempa bumi pada Selasa dini hari (10/1), pukul 02.47 WIT.

Sebelumnya, kata Abdul Muhari, BNPB telah menginformasikan dua fasilitas pendidikan mengalami kerusakan pada pagar sekolah, yaitu SMA Negeri 1 dan SMP Kristen Saumlaki.

Ia menyampaikan, kerusakan tidak hanya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Pusdalops BNPB mendapatkan laporan dampak di Kabupaten Maluku Barat Daya. Sebanyak 9 rumah warga rusak berat, sedangkan 23 lainnya rusak ringan. Selain itu, 2 fasilitas pendidkan mengalami rusak berat.

“Sebagian besar kerusakan di Kabupaten Maluku Barat Daya berada di Desa Watuwei dan Letmasa, Kecamatan Dawelor Dawera,” katanya.

Sedangkan untuk korban jiwa, sampai saat ini BPBD setempat belum melaporkan adanya warga yang meninggal duni maupun ?jumlah warga yang mengungsi pascagempa. BPBD setempat masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.

“Sementara itu, 1 warga di Dusun Romnus, Kecamatan Wuarlabobar, Kecamatan Tanimbar Selatan, mengalami luka-luka,” katanya.

Merespons peristiwa gempa M7,5, BPBD Provinsi Maluku telah melakukan pertemuan dan koordinasi untuk mendukung penanganan darurat. Personel Pusdalops BPBD provinsi diterjunkan untuk membantu pengelolaan data dan informasi.

“Bantuan logistik dari pemerintah provinsi berupa beras, tikar, selimut, family kits, tenda gulung, kids ware, dan obat-obatan,” ujarnya.

Gempa bumi M7,5 berpusat pada 136 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 130 km. Berselang beberapa waktu kemudian, gempa susulan terjadi M5,5, tepatnya pukul 01.10 WIB atau 03.10 waktu setempat.

“Pusat gempa berada di 197 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 128 km. Pusat gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Baca Juga: Gempa M7,5 Kepulauan Tanimbar, Sejumlah Rumah Rusak Ringan hingga Berat

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, wilayah Saumlaki V MMI, Dobo dan Tiakur IV MMI, Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata III – IV MMI; Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Rote, Sabu, Ende, Amarasi Selatan, dan Kota Kupang II–III MMI; serta Ambon dan Piru, II MMI.

Merujuk pada referensi Katalog Gempa bumi Signifikan dan Merusak 1821–2018, warga Saumlaki mengalami guncangan gempa dengan magnitudo di atas M7,0, di antaranya pada tahun 1920, 1995, 2006, dan 2009. Catatan gempa besar pada tahun tersebut terukur intensitas gempa antara IV–VI MMI.

103