Beijing, Gatra.com - Kedutaan Besar China di Korea Selatan telah menangguhkan masalah visa jangka pendek bagi pengunjung Korea Selatan, mulai Selasa (10/1). Tindakan dilakukan Beijing sebagai aksi pembalasan pertama terhadap negara-negara yang memberlakukan pembatasan COVID-19 pada pelancong dari China.
“Kedutaan akan menyesuaikan kebijakan dengan pencabutan pembatasan masuk diskriminatif Korea Selatan terhadap China,” kata pihak kedutaan di akun resmi WeChat, dikutip Reuters, Selasa (10/1).
Baca Juga: Provinsi Terpadat Ketiga di China Hampir 90 Persen Terinfeksi COVID-19
Seorang pejabat kedutaan China mengkonfirmasi bahwa lamgkah itu merupakan tindakan baru diberlakukan.
Menurut kementerian luar negeri China, pengumuman itu datang sehari setelah Menteri Luar Negeri Qin Gang menyatakan keprihatinan tentang pembatasan usai panggilan telepon dengan rekannya dari Korea Selatan Park Jin.
Park mengatakan kepada Qin bahwa Korea Selatan membuat keputusan atas dasar ilmiah, dan memintanya bekerja sama untuk membantu menstabilkan situasi COVID-19 di kedua negara, sebagaimana pernyataan kementerian luar negeri Seoul.
Kementerian Korea Selatan mengatakan telah mengadakan diskusi sebelumnya dengan Beijing setelah diberitahu tentang langkahnya, dan sekali lagi akan menyampaikan posisinya.
"Tindakan karantina yang ditingkatkan pemerintah kami terhadap pelancong dari China didasarkan pada bukti ilmiah dan objektif," kata juru bicara kementerian luar negeri Seoul, Lim Soo-suk dalam pengarahan rutin setelah pengumuman tersebut.
Baca Juga: Serangan Covid-19, China Kembali Lockdown Jutaan Warganya
Korea Selatan mulai mewajibkan pelancong dari China untuk menjalani tes PCR pada saat kedatangan sejak minggu lalu, dan bergabung dengan daftar negara yang terus memberlakukan pembatasan di tengah kekhawatiran infeksi menyusul keputusan China, untuk mengakhiri kebijakan nol-COVID.
Sejak efektif Kamis, kedatangan juga diharuskan untuk memberikan hasil PCR negatif, diambil dalam waktu 48 jam dari awal perjalanan ke Korea Selatan, atau tes antigen cepat yang dilakukan dalam waktu 24 jam. Sementara penerbitan visa jangka pendek telah ditangguhkan untuk warga negara China, sampai akhir bulan.
Pada hari Kamis, polisi Korea Selatan melacak seorang pria China yang hilang saat menunggu karantina, setelah dinyatakan positif COVID-19 pada saat kedatangan.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan tindakan karantina dan perbatasan negara itu harus berfokus pada keselamatan warganya, tanpa pertimbangan politik.
"Tidak ada negara di dunia yang menganggap masalah karantina dan kontrol perbatasan sebagai masalah diplomatik, politik, ekonomi atau perdagangan," katanya dalam pertemuan dengan pejabat kesehatan pada hari Senin.
Baca Juga: Hong Kong akan Membuka Perbatasan China Mulai 8 Januari
"Jadi negara maju mana pun di dunia akan melakukan itu. Itu ilmu pengetahuan, dan kita seharusnya hanya peduli pada keselamatan dan kesehatan rakyatnya," ujarnya.
Ketegangan terbaru itu meredam ketika harga saham perusahaan Korea Selatan dengan paparan bisnis yang tinggi dengan China, menjadikan pembuat kosmetik LG H&H dan Amorepacific masing-masing mengalami penurunan lebih dari 2 persen pada perdagangan sore hari, setelah kenaikan awal.