Jakarta, Gatra.com - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Kuat Ma'ruf mengungkapkan perasaannya ketika Ferdy Sambo menjanjikan uang sebesar Rp500 juta kepadanya, usai peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J terjadi, pada Jumat (8/7) silam. Kuat pun mengaku bingung dengan kalimat Ferdy Sambo saat itu.
Hal itu Kuat ungkapkan ketika ia menjelaskan momen saat Ferdy Sambo memanggilnya bersama Bharada E dan Ricky Rizal ke ruang kerja Sambo di lantai dua rumah pribadinya di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan, beberapa hari setelah peristiwa penembakan itu terjadi.
"Di situ Bapak (Ferdy Sambo) ngomong, kalau enggak salah ngomong ke Ricky atau ke Richard, 'Gimana pemeriksaan?'. Kalau enggak salah begitu, tapi saya diam saja pada saat itu. Jadi enggak nyambung lah saya," aku Kuat Ma'ruf, dalam sidang pemeriksaan saksi, Senin (9/1).
Kuat pun mengatakan bahwa saat itu Sambo juga mengucapkan rasa terima kasih pada ketiga bawahannya itu karena telah mengantar Putri Candrawathi dengan selamat dari Magelang, Jawa Tengah, hingga Jakarta. Menurut Kuat, Sambo sempat mengatakan bahwa ia menganggap pihak-pihak yang membelanya sebagai anaknya sendiri.
Setelah itu, barulah Sambo menunjukkan sejumlah amplop berisi uang pada ketiga anak buahnya itu. Menurut Kuat, Sambo pun sempat menyebutkan nominal dari uang di dalam amplop tersebut.
"[Saat itu Bapak bilang], 'Richard, buat kamu 1 (miliar), buat Kuat 500 (juta), buat Ricky 500 (juta). Katanya begitu," tuturnya.
Kuat pun mengklaim bahwa ia tak memegang amplop tersebut, meski Bharada E dan Ricky Rizal yang posisi duduknya lebih dekat dengan Sambo telah menggeser amplop tersebut kepadanya.
Setelah itu, menurut Kuat, Sambo juga sempat menanyakan merk ponsel yang dimiliki oleh masing-masing anak buahnya itu. Setelah itu, Sambo pun memberikan ponsel baru pada ketiganya. Namun, Kuat mengaku tak sempat memakai ponsel tersebut karena bingung dengan cara pemakaiannya, di mana ia tak lagi dapat menjumpai sederet kontak telepon yang semula tersimpan di ponsel lamanya.
Kuat pun mengungkapkan pemikirannya saat Sambo menjanjikan ia dan kedua rekannya amplop berisi uang ratusan juta. Ia mengaku, bahkan sempat mengira Sambo bercanda pada ketiganya.
"Waktu itu saya berpikiran, 'Ini Bapak, saya lagi pusing kayak gini kok, lagi stress kayak gini, malah bercanda?'. Pikir saya waktu itu," ungkapnya.
Kuat mengaku belum melihat tampak uang tersebut. Ia bahkan mengaku heran, ketika melihat amplop yang Sambo tunjukkan kepadanya dan kedua rekannya saat itu.
"Saya enggak ngelihat, orang uangnya di dalam amplop, dan bilangnya Rp500 (juta), kok amplopnya segitu?" ungkapnya lagi.
Kuat mengatakan, kalimat Sambo akan nominal uang itu telah membuatnya bingung. Ia juga mengaku tak memiliki pemikiran apapun terkait dengan uang yang Sambo janjikan itu.
"Saya saja bingung sendiri, Yang Mulia," ujar Kuat.
"Enggak mikir apa-apa saya, orang saya belum pernah megang uang segitu," imbuhnya.
Kuat juga mengaku ia belum memegang uang itu bahkan hingga saat ini. Namun demikian, ia merasa tak menyesal karena tak meminta uang tersebut pada Sambo sejak awal.
"Biasa saja," lugas Kuat Ma'ruf, disambut gelak tawa para pengunjung sidang.