Jakarta, Gatra.com - Harga minyak di pasar global pada perdagangan Senin ini (9/1) meningkat lebih dari 2%. Di pasar Eropa, harga minyak mentah per 19.30 WIB diperdagangkan di level US$76,24 per barel.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, harga minyak mentah yang merangkak naik dipicu langkah Cina yang mulai kembali membuka perbatasannya pasca-kebijakan zero Covid-19 ditinggalkan.
Baca Juga: Tren Harga Minyak Mentah Dunia Menyusut, PKS Desak Pemerintah Turunkan Harga BBM Bersubsidi
"Hal ini mendorong prospek permintaan dan membayangi kekhawatiran resesi global," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin malam (9/1).
Ibrahim menyebut, selain dibukanya kembali importir minyak mentah terbesar di dunia yakni Cina, kenaikan harga minyak dunia juga didorong adanya ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang tidak terlalu agresif.
"Sedangkan dalam perdagangan di hari Selasa, harga minyak akan di perdagangkan melebar tapi condong menguat di rentang US$73,50 per barel - US$77,20 per barel," sebutnya.
Sementara itu, Analis Orbi Trade Berjangka, Vandy Cahyadi, mengatakan, meskipun resesi dihindari permintaan minyak global bakal tetap tumbuh bahkan cenderung tinggi.
"Pembukaan kembali ekonomi China secara bertahap akan memberikan dukungan harga tambahan dan tak terukur, karena Cina merupakan importir terbesar dunia,” kata Vandy.
Diketahui, Cina membuka perbatasannya pada akhir pekan lalu untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir. Sekitar dua miliar perjalanan diperkirakan bakal terjadi di dalam Negeri Tirai Bambu itu selama musim Tahun Baru Imlek. Angka itu naik hampir dua kali lipat dari tahun lalu atau 70% dari tingkat perjalanan pada 2019.
Kendati demikian, Vandy menuturukan bahwa terlepas dari rebound harga minyak pada Senin ini, kekhawatiran lain yang muncul adalah barus besar pelancong Cina dapat menyebabkan lonjakan infeksi Covid-19. Di samping itu, kekhawatiran ekonomi yang lebih luas juga masih ada secara global.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Tinggi, Pertamina Masih Jual Pertamax Rp12.500 dan Janjikan Stok BBM Aman
Kekhawatiran itu tercermin dalam struktur pasar minyak. Baik kontrak jangka pendek Brent dan minyak mentah AS diperdagangkan dengan diskon hingga bulan depan. Struktur itu dikenal sebagai contango, biasanya menunjukkan sentimen bearish.
"Sentimen pasar tetap negatif karena pertempuran Cina dengan Covid-19 memburuk. Meskipun menghapus sebagian besar pembatasan terkait virus, lonjakan kasus di seluruh negeri dapat menghambat aktivitas ekonomi," kata Vandy Cahyadi.