Jakarta, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga politisi asal Partai Gerindra, Sandiaga Uno beberapa waktu belakangan gencar diisukan akan lompat pagar ke Partai Persatuan Pembangunan.
Hal ini menciptakan suasana yang kurang kondusif di internal partai besutan Prabowo Subianto tersebut. Sandiaga juga bukannya yang tidak menyadari hal itu.
“Saya akan tabayyun dulu, mohon beri kesempatan untuk saya “bertabayyun”. Nanti juga akan saya sampaikan ke rekan media,” ujar Sandiaga kepada wartawan usai acara Silaturahmi Akbar Peringatan Harlah ke-50 PPP di Yogyakarta, Minggu (08/1) kemarin, seperti dikuitp dari Antara.
Menurut Sandiaga, adab berkomunikasi dengan pimpinana adalah bertemu secara langsung, bukan lewat media massa.
“Kami akan meminta waktu segera, tapi menunggu kesiapan beliau,” kata Sandiaga, yang sempat menjadi cawapres berpasangan dengan Prabowo pada Pemilihan Presiden tahun 2019 lalu.
Saat ditanya apakah dirinya akan maju dalam Pilpres 2024 lewat PPP, Sandiaga mengatakan bahwa hal tersebut bergantung pada restu para kiai.
“Ini ranahnya para pemimpin partai, saya manut pimpinana partai dan kiai, para pinisepuh dan tentunya semua itu harus mendapatkan restu,” ujarnya.
Sesuai dengan adab berpoilitik, lanjutnya, ia berharap tetap memiliki hubungan baik dengan Partai Gerindra dan Prabowo Subianto.
“Kita harus sama-sama jaga kesatuan dan kerukunan,” ujarnya.
Sandiaga juga tidak ingin polemik soal dirinya yang tak hadir dalam peresmian Kantor Bappilu dan Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Jakarta, Sabtu (07/1) sebelumnya, diperpanjang.
“Apabila saya diundang saya akan datang. Di Yogyakarta saja saya datng, apalagi di Jakarta,” katanya.