Home Nasional Ini Ancaman Nyata Pada Penyelenggaraan Pemilu 2024

Ini Ancaman Nyata Pada Penyelenggaraan Pemilu 2024

Jakarta, Gatra.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menjelaskan apa saja kebijakan dan langkah yang disiapkan untuk Pemilu 2024.

 

“Masalah Pemilu-nya sudah ada penyelenggara Pemilu. Ya, KPU, Bawaslu sebagai pengawas dan kita serahkan kepada mereka. Pemerintah kan tugasnya adalah bagaimana pelaksanaan pemilu itu bisa berjalan,” kata Irfan dalam diskusi akhir pekan Polemik MNC Trijaya bertajuk '2023 Tahun Turbulensi Politik' yang digelar secara daring, Sabtu (7/1).

 

Sementara untuk aparat keamanan, Irfan meminta untuk berkoordinasi dengan penyelenggaraan Pemilu. Kedua, pembangunan pasti akan terus berjalan sampai dengan akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo, yaitu 20 Oktober 2024.

 

Untuk menangani hoax, hate speech dan ujaran kebencian, Ade menyampaikan pemerintah meminta kepada masyarakat untuk mengidentifikasi siapapun yang bertarung dalam pertarungan politik ini apakah itu dia nantinya calon presiden, legislatif hingga DPD untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kejujuran.

 

“Ajarkanlah kepada pemilih, kepada konstituen, kepada masyarakat sesuatu yang memang lebih baik. Literasi-literasi digital itu harus dibangun dengan edukasi. Munculkanlah ide-ide, gagasan. yaitu membangun bangsa, membangun negeri. Kalau kata Bang Deddy, jangan baperan,” ujarnya.

 

Irfan menambahkan jika berpolitik namun terlalu membawa perasaan, maka ke depannya akan repot. Oleh karena itu, harus mengguyub dan lebih santai seperti minum kopi bersama, sehingga kedua belah pihak pembawaan politiknya lebih asyik.

 

“Jadi tidak ada lagi sekat-sekat yang muncul di kita, saya siapa, kamu bagaimana. Jadi, silakan kamu pertarungkan ide, gagasan brilian, ya, itu bisa diterima oleh masyarakat dan konstituen,” tuturnya.

 

Di tahun politik ini Irfan mengajak masyarakat, mari sama-sama berpikir lebih luas dan cerdas untuk ke depannya, jangan melihat kepentingan sesaat untuk menang dalam pemilu dengan cara-cara yang tidak baik.

 

“Karena apa? Tujuan kita adalah rakyat ini sejahtera. Pembangunan ini terus berjalan. Kita sebagai bangsa, sebagai negara yang dihormati, dihargai ke depannya. dan jadi semua itu saling terintegrasi. Semuanya saling bersinergi. Pembangunan bisa berjalan kalau stabilitas politik, stabilitas keamanan, stabilitas sosial itu terjadi di Republik ini,” jelasnya.

 

Terakhir, Irfan menegaskan semua kebutuhan primer masyarakat itu bisa terpenuhi jika ada pembangunan dan investasi, sehingga orang ingin berinvestasi dengan rasa aman dan nyaman, serta serapan tenaga kerja juga bisa lebih baik.

 

“Silakan semuanya memberikan argumentasinya dalam konteks ke depannya membangun bangsa ini, membangun republik ini bukan mengedepankan ego-ego sektoral atau individualis, apa yang menjadi ancaman bagi kita,” pungkasnya.

 

525