Tegal, Gatra.com- Jenazah enam anak buah kapal (ABK) kapal pencari ikan, KM Anugerah Bakti asal Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang tewas karena keracunan gas freon akhirnya tiba di darat setelah lebih dari dua pekan berada di laut. Jenazah mereka langsung dimakamkan, dua di antaranya merupakan bapak dan anak.
Keenam jenazah ABK yang meninggal sejak Senin (19/12) lalu itu tiba di Pelabuhan Pelindo Kota Tegal, Sabtu (7/1) sekitar pukul 00.30. Setelah dibawa ke RS Mitra Siaga Tegal untuk divisum, jenazah dibawa ke Pemalang untuk diserahkan ke keluarga masing-masing dan dimakamkan.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, enam jenazah KM Anugerah Bakti yang merupakan kapal pencari ikan asal Kota Tegal baru sampai di Pelabuhan Pelindo Tegal karena terkendala cuaca buruk.
Kapal yang membawa jenazah sempat tertahan di Pulau Kambing, Nusa Tenggara Barat (NTB) saat akan dibawa pulang ke Tegal.
"Kapal membawa enam jenazah ABKdiduga keracunan gas freon kapal saat di peraian selat Bali baru datang karena memang dalam perjalanan terkendala cuaca buruk," katanya saat memantau kedatangan jenazah.
Selain enam jenazah ABK, kapal juga membawa sejumlah ABK yang selamat. Salah satunya, Kasnali, menyebut peristiwa keracunan gas freon yang menewaskan enam rekannya terjadi karena kelalaian.
"Diduga lalai karena tidak membuka saluran pipa pembuangan gas. Peristiwa itu baru diketahui segelah salah satu ABK hendak mengambil cabai untuk memasak," ungkapnya.
Sementara itu, lima dari enam jenazah ABK dimakamkan di Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang. Sementara satu jenazah lainnya dimakamkan di Desa Lawangrejo, Kecamatan Pemalang.
Lurah Sugihwaras, Pemalang, Vivien Widyasari mengungkapkan, jenazah kelima warganya langsung dimakamkan tak lama setelah tiba di rumah duka Sabtu pagi.
Menurut Vivien, dari lima ABK warga Sugihwaras, ada yang merupakan bapak dan anak. Mereka, yakni Takhroni (63) dan anaknya Tosa Hasanudin (24) dimakamkan dalam satu liang lahat. "Ada yang dimakamkan satu liang kubur, jenazah ayah dan anak," ungkapnya saat dihubungi.
Sebelumnya diberitakan, enam nelayan asal Kabupaten Pemalang tewas diduga akibat keracunan gas freon di tengah laut. Keenamnya merupakan ABK KM Anugrah Bakti yang berasal dari Kota Tegal. Mereka diduga keracunan freon dari tempat penyimpanan ikan (freezer).
Awalnya terdapat dua ABK yang mengalami keracunan saat membersihkan kotoran pada palka. Kemudian empat ABK lainnya mencoba menolong, namun justru ikut keracunan.
Kepala Satuan Polairud Polres Tegal Iptu Khaerun membenarkan adanya kejadian tersebut berdasarkan laporan yang diterimanya melalui radio.
"Kejadiannya di perairan Bali, hari Senin (19/12). Informasinya karena freon bocor, kemudian kan itu di dalam. Kalau bocor mengandung racun, masuk ke bawah dek itu, terus satu per satu (meninggal), begitu ketahuan dimatiin," kata Khaerun saat dikonfirmasi, Jumat (23/12).