London, Gatra.com - Suasana duka turut menyelimuti markas Chelsea atas meninggalnya Gianluca Vialli.
Klub langsung merubah ikon media sosial mereka dengan warna hitam. Foto-foto Vialli dengan seragam Chelsea pun diunggah.
Baca Juga: Piala FA, Duo Manchester dan Chelsea Hadapi Rintangan Terjal
Para pemain juga langsung menggelar doa bersama di markas latihan tim, Cobham. Tim perempuan juga ambil bagian dalam keheningan satu menit sebelum berlatih, sebagai penghormatan kepada Gianluca Vialli.
"Anda akan dirindukan oleh begitu banyak orang. Legenda bagi kami dan semua sepak bola. Beristirahatlah dengan tenang, Gianluca Vialli," tulis Chelsea dalam akun media sosial resmi mereka.
Sosok Vialli memang tak bisa lepas dari Chelsea. Pada musim 1996 Villi pindah ke Inggris untuk membela Chelsea, bergabung dengan legenda asal Belanda Ruud Gullit. Dia sukses membawa timnya juara Piala FA.
Baca Juga: AS Roma Menang Tipis, Mourinho Tak Dampingi Tim
Setahun berselang, Gullit dipecat sebagai pelatih Chelsea. Klub langsung menunjuk Vialli untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Gullit. Sosok yang identik dengan kepala plontos ini pun sukses memberikan gelar saat menjadi pelatih Chelsea, mulai Piala Winners, Piala Liga, dan Piala FA.
"Dampaknya sebagai pemain, pelatih dan yang paling penting sebagai pribadi, akan selamanya tertulis di seluruh sejarah klub kami. Kami mengirimkan belasungkawa tulus dan terdalam kami kepada keluarga dan teman-temannya," ungkap Bos Chelsea Todd Boehly dan Behdad Eghbali.
Usai melatih Chelsea, Vialli sempat menangani tim asal Inggris lain, yakni Watford. Namun itu hanya berlangsung satu musim, yakni 2001/02.
Baca Juga: Real Madrid Kerepotan Hadapi Tim Kasta Keempat
Sebelum membela Chelsea, sosok kelahiran 9 Juli 1964 ini mulai moncer saat membela klub Italia, Sampdoria pada tahun 1984. Dia tampil sebanyak 223 kali dengan 85 gol selama membela Sampdoria hingga musim 1992.
Dia juga menyumbang sejumlah gelar bagi Sampdoria seperti Coppa Italia, Piala Winners, hingga Scudetto di musim 1990/91.
Namun dia kemudian hijrah ke Juventus. Di tim berjuluk Nyonya Tua itu, permainannya terus meroket. Dia pun sukses mempersembahkan sejumlah gelar, seperti juara Serie A, Coppa Italia, hingga juara Piala Champions.
Sebagai pemain, Vialli juga sudah memperkuat timnas Italia sebanyak 59 sekali dengan sumbangan 16 gol.
Vialli tutup usia pada Jumat (6/1). Vialli menghembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang dengan kanker pankreas yang menggerogoti tubuhnya. Dia meninggal di sebuah rumah sakit di London, Inggris.