Solo, Gatra.com - Istri penyair dan aktivis hak asasi manusia (HAM) yang menjadi korban penculikan aparat pada 1998, Wiji Thukul, Dyah Sujirah atau Sipon, meninggal pada Kamis (5/1). Ia akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Purwoloyo, Jumat besok.
Di mata keluarga dan kerabat, Sipon dikenal sebagai sosok pemberani. Ia selalu membuat orang lain termotivasi untuk berjuang.
”Dia sudah berjuang sampai titik darah penghabisan. Mbak Pon juga merasa perjuangannya belum selesai,” kenang Hastin Dirgantari, sahabat Sipon.
Hastin yang juga selaku juru bicara keluarga ini mengatakan Sipon terus berjuang mencari keadilan dari pemerintah atas kasus penghilangan paksa suaminya.
”Semua dilakoni (dijalani) untuk mencari suaminya. Namun sepertinya Tuhan tidak mengizinkan Mbak Pon untuk menikmati hasil perjuangannya. Karena Mbak Pon sudah dipanggil untuk pergi,” katanya.
Hastin juga mengungkap di saat terakhirnya, Sipon merasa takut dan lelah. Namun ia tidak mengetahui Sipon takut karena apa.
”Saya sebenarnya tidak tahu dia takut karena apa. Saya hanya bilang, ‘Jangan takut. Kamu harus berani, pasrah sama Tuhan’,” tuturnya.
Hastin berharap pemerintah segera memberikan keadilan pada keluarga Wiji Thukul dan seluruh keluarga korban penghilangan paksa. Ia berharap Presiden Joko Widodo bisa menyelesaikan semua persoalan ini. Selain itu, ia berharap keluarga korban bisa mendapat kompensasi dan rehabilitasi nama korban.
”Teman-teman keluarga korban yang lain supaya tidak pergi dulu sebelum Keppres tentang kompensasi dan rehabilitasi nama korban dibuat. Banyak keluarga korban penghilangan paksa yang orang tuanya sudah pergi, sehingga mereka tidak bisa menikmati keadilan,” ujarnya.
Ia juga ingin Presiden Joko Widodo menyelesaikan persoalan ini secara hukum, sehingga nama Wiji Thukul bisa bersih kembali.
”Kami juga ingin Pak Jokowi menyelesaikan secara hukum. Kalau bisa ada rehabilitasi dan kompensasi dari pemerintah. Supaya nama Wiji Thukul bersih lagi, karena dari dulu dianggap subversif dan belum ada kata bahwa dia tidak seperti itu,” katanya.