Jakarta, Gatra.com- Organisasi non profit Center of Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), dan Purpose kampanyekan "Pilih Pulih" untuk meningkatkan kepercayaan publik khususnya lansia terhadap vaksin Covid-19. Dengan slogan "Dua Sehat Booster Sempurna", kampanye ini melakukan pelatihan peningkatan kapasitas kader kesehatan, mobil edukasi keliling, serta produksi film pendek, dan iklan layanan masyarakat.
"Kami bekerja bersama mavindo dan sisbi untuk melakukan pelatihan kepada 100 orang kader di area kecamatan gunung Putri kabupaten Bogor sebagai lokasi pilot proyek ini selain materi tentang vaksin dan kesehatan lansia kader juga dilatih memberikan penyuluhan tentang bagaimana cara mengecek fakta terkait covid 19 dan vaksin baik secara langsung maupun melalui sosial media," jelas Manager Komunikasi Strategis Purpose, Michele Winowatan dalam konferensi persnya, di Jakarta, Kamis (5/12).
Studi yang CISDI lakukan terhadap kelompok rentan mengungkapkan beberapa hambatan yang menjadi alasan kelompok rentan, termasuk lansia tidak mendapatkan vaksin salah satunya adalah hambatan sosial dan perilaku. "Hambatan ini termasuk ketidakpercayaan terhadap covid 19 vaksin dan tenaga kesehatan secara umum yang disebabkan informasi kurang tepat," papar dr Agatha.
Program Manager Primary Healthcare CISDI, dr Agatha Tyas MPH menambahkan hasil rangkaian kegiatan pelatihan dan penyuluhan untuk kader di ruang publik maupun door to door di lapangan menghasilkan lebih dari 600 orang masyarakat mendapatkan informasi langsung dan mengutarakan kepercayaan terhadap vaksin covid 19.
Selain itu penyebaran informasi melalui media sosial oleh kader juga menjangkau lebih dari 130.000 orang masyarakat dalam waktu yang singkat. "Hal ini membuktikan bahwa pemberdayaan kader berperan sangat penting sebagai tawaran solusi yang berdampak dalam melakukan komunikasi dengan warga sasaran," papar Agatha
Adapun Film Pendek yang dikampanyekan adalah berjudul "Katanya" dengan sutradara Luhki Herwanayogi. Berdurasi 24 menit, film fiksi dengan produksi house Catchlight Pictures Indonesia ini dibintangi dengan pemeran Iyang Dharmawan dan Ceu Popon.
Sinopsis film katanya ini berkisah komedi tentang Ibu Iroh yang berusaha meyakinkan suaminya, Pak Yana yang bandel dan mudah termakan hoaks ini agar divaksin Booster covid-19. Hal ini dilakukan demi bisa mengunjungi anak mereka yang baru melahirkan di Kalimantan.
Kedua sosok dengan karakter pasangan lansia dengan karakter budaya dan bahasa Sunda itu pun melakukan penyelidikan untuk membuktikan bahwa vaksin Booster aman. Film ini menggambarkan seperti apa usahanya untuk mendapatkan fakta dan menangkis hoaks tersebut.
Latar belakang film ini adalah karena tingkat serapan vaksin booster di Indonesia masih rendah. Data Kementerian Kesehatan cakupan nasional vaksin covid-19 dosis ketiga per Desember 2022 baru mencapai 29,11%.
Capaian vaksinasi lansia sebagai kelompok rentan memiliki capaian yang rendah di mana hanya satu dari tiga lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster. "Dalam pantauan kami di Tahun 2022 jumlah hoaks Covid-19 memang cenderung berkurang sebesar 65% dibandingkan tahun sebelumnya namun tidak menjamin penurunan dampaknya," kata Program Officer Komunikasi Vaksin Covid-19 dari MAFINDO, Nuril Hdayah.
Data MAFINDO menyebut Agustus 2002 2 ada 153 hoax dengan mayoritas sebesar 36,7% mengangkat tentang cm sentimenvaksin. Adapun dua isu terbanyak lainnya adalah seputar kebijakan pemerintah dan teori konspirasi sebesar masing-masing 18%.
"Dalam hal analisis kami hoaks sangat berdampak pada kepercayaan publik terhadap vaksin. Ini terbukti dalam survei yang kami lakukan pada Juni 2021. Kami menemukan bahwa kemampuan mengenali dan memilih hoaks mendorong tiga kali lipat kemungkinan seseorang untuk mau divaksin," jelas Nuril
Sutradara film, Lucky Herwanayogi mengatakan bahwa ide cerita dari film ini adalah insight yang ditemukan di masyarakat. "Penggunaan bahasa Sunda yang kental dan alur cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, kami harapkan dapat menarik perhatian penonton untuk menangkap pesan tentang pentingnya vaksin dan menangkal hoaks," jelas dia.
Peluncuran film pendek katanya dilakukan melalui acara bioskop keliling di tiga desa di wilayah gunung Putri yaitu Cicadas Wanaherang dan Cikeas udik dalam acara yang mengundang lebih dari 150 orang warga lansia perangkat desa dan kader kesehatan ini dilakukan juga sosiasi tentang kesehatan Asia dan pentingnya vaksin pusat 19 dari kader Puskesmas setempat.