Purworejo, Gatra.com - Desa yang ramah lingkungan, menjadi impian setiap warga di Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Impian dan keinginan lain adalah, memutus rantai kemiskinan bagi warga desa yang dulunya masuk kategori desa merah atau tertinggal ini. Salah satu yang diwujudkan oleh Kepala Desa Krandegan, Dwinanto, adalah dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk menggerakkan pompa air yang sebelumnya menggunakan mesin diesel berbahan bakar solar yang limbah uapnya mencemari udara.
Jalan panjang harus ditempuh desa yang sekarang masuk kategori Desa Mandiri ini untuk dapat mewujudkan impian memiliki irigasi yang tidak akan surut meskipun pada musim kemarau. Sejak tahun 2013, sudah ada irigasi gratis bagi para petani, tapi masih menggunakan mesin diesel yang tiap harinya memakan biaya Rp500.000.
Baca juga: Sel Surya Ini Bekerja pada Malam Hari
"Desa kami ada lahan pertanian sekitar 70 hektar, 100% tadah hujan. Kalau musim kemarau sulit mendapatkan fasilitas air. Mereka harus membuat sumur bor, memompa air dari dalam tanah, membeli pompa, beli BBM yang membutuhkan biaya tinggi. Sejak saya jadi Kades tahun 2013, Pemdes menyediakan irigasi gratis dengan cara menaikkan air sungai dulang dengan pompa air," kata Dwinanto, Kamis (05/01/2023).
Untuk menutup anggaran pembelian solar, Dwinanto menggandeng pihak ketiga yang memberikan bantuan CSR. Karena hingga saat ini dana desa belum boleh dipakai untuk membeli BBM untuk irigasi, hanya boleh untuk membeli pompa airnya.
Kondisi itu membuat banyak desa bisa membeli pompa air tapi kemudian tidak bisa digunakan karena beban bahan bakar yang tinggi.
"Setelah 9 tahun irigasi gratis di Krandegan berjalan, saya berpikir bagaimana setelah saya berhenti atau tidak terpilih lagi jadi Kades, bagaimana jika donaturnya juga berhenti? Supaya program tetap berjalan, kemudian kami mencoba dengan membuat terobosan membuat sistem irigasi berbasis tenaga surya yang gratis. Tahun ini alhamdulillah terwujud," ucap Dwinanto bersyukur.
Deinanto pun mengajukan proposal pengadaan PLTS kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Beruntung, tahun ini bisa terealisasi PLTS dengan panel surya dan pompanya. Pemprov Jateng mengucurkan dana sebesar Rp450 juta untuk mewujudkan impian warga Desa Krandegan memiliki PLTS. Sedangkan rumah pompanya dipasang di tepi Sungai Dulang yang melintasi desa sarat prestasi tersebut.
"Satu sistem terintegrasi berkekuatan sekitar 18.000 watt. Sebuah pompa yang menghasilkam debit air 77 liter/detik 279 meter kubik per jam. Harapannya bisa menciptakan sistem iigasi yang lebih efisien, murah dan ramah limgkungan. Sehingga dapat menciptakan desa hijau dengan isu pemanfaatan energi baru dan terbarukan," pungkas Dwinanto.