Jakarta, Gatra.com - Ibunda Richard Eliezer alias Bharada E, Rynecke Alma Pudihang mengungkapkan duka cita yang ia rasakan atas peristiwa penembakan yang telah merenggut nyawa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Hal itu Rynecke ucapkan usai sidang pemeriksaan terdakwa terhadap Bharada E dilaksanakan. Ia menghadiri persidangan tersebut bersama sang suami, Sunandang Junus Lumiu.
"Kami sangat-sangat berduka cita kepada keluarga besar Bang Yosua atau almarhum Yosua, atas apa yang telah terjadi," ujar Ibunda Bharada E, Rynecke Alma Pudihang kepada awak media, pada Kamis (5/1).
Baca Juga: Bharada E Klaim Sambo Perintahkan 'Bunuh', Bukan 'Hajar' atau 'Back-Up'
Rynecke mengatakan bahwa keluarga Bharada E turut berempati atas kehilangan yang dirasakan oleh keluarga besar Brigadir J. Ia pun merasa bersyukur, karena keluarganya dengan keluarga besar Brigadir J telah saling bertemu usai peristiwa pada Jumat (8/7) itu.
"Kami juga turut merasakan apa yg dirasakan oleh keluarga almarhum Yosua yang ada di Jambi sana, dan kami bersyukur kepada Tuhan, karena kami sudah dipertemukan [antara] dua keluarga," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Rynecke mengaku bahwa ia tak berharap banyak atas putusan dalam persidangan putranya. Ia hanya mengharapkan keputusan yang terbaik dari Tuhan.
Baca Juga: Status JC Bharada E Belum Dikabulkan, Hakim Ketua: Bareng Penetapan Putusan
"Kami tidak mengharapkan apa-apa yang berlebihan, tapi kami mengharapkan yang terbaik dari Tuhan apa yang Tuhan berikan, apa nanti hasilnya, itu [kami harapkan] yang terbaik dari Tuhan. Itu harapan dari kami berdua (dengan Ayah Bharada E) sebagai orang tua," tutur Rynecke.
Adapun Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J diketahui telah tewas terbunuh akibat peristiwa penembakan yang terjadi di rumah dinas Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli silam.