Jakarta, Gatra.com - KM Kendhaga Nusantara 7 menjadi kapal pertama Tol Laut yang berlayar di awal tahun ini. Kapal ini bakal melayani trayek T-14 pelayaran Surabaya-NTT dengan rute Tanjung Perak-Larantuka (Tobilota)-Lembata (Lewoleba)-Kalabahi-Tanjung Perak.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Kementerian Perhubungan, Hendri Ginting, mengatakan pelepasan perdana kapal untuk Tol Laut ini diharap dapat mendukung pemenuhan kebutuhan pokok dan barang penting ke daerah T3P (terdepan, terpencil, tertinggal dan perbatasan).
"Diharapkan dapat menjadi semangat baru bagi kita semua dalam menyukseskan program tol laut sesuai dengan amanat Pepres nomor 27 Tahun 2021," kata Hendri di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (5/1).
Adapun kapasitas KM Kendhaga Nusantara 7 mampu membawa muatan hingga 57 TEUs dengan rincian pengiriman muatan sebanyak 21 TEUs ke Larantuka, 33 TEUs ke Lewoleba, dan 3 TEUs ke Kalabahi.
Lebih lanjut, rincian Kegiatan Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Tol Laut Tahun Anggaran 2023 sebanyak 39 Trayek dengan rincian penugasan: 20 trayek (PT PELNI 11 trayek, PT ASDP 5 trayek, dan PT Djakarta Lloyd 4 trayek) dan Pelelangan umum kepada operator swasta 19 trayek.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT PELNI, Yossianis Marciano, mengatakan untuk pelayaran perdana pada voyage 2023 ini, per pagi ini muatan KM Kendhaga Nusantara 7 sudah terisi sebanyak 35 TEUs. Adapun sebagian besar memuat merupakan bahan pangan seperti, minyak, beras, gula, tepung terigu menuju Larantuka, Lembata/Lewoleba dan Kalabahi.
Yossianis meminta agar seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan pelaku usaha untuk memanfaatkan secara optimal angkutan Tol Laut termasuk KM Kendhaga Nusantara 7. "Ini mendorong dan memanfaatkan muatan balik Tol Laut untuk memasarkan komoditas unggulan daerahnya sehingga tercipta pemerataan distribusi logistik di Indonesia," tutupnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kemenhub, total produksi Tol Laut sepanjang tahun 2022 mencapai 14.508 TEUs atau 115,86 persen di atas target 12.521 TEUs.