Home Hukum Psikolog Ungkap Alasan Ricky Rizal Berani Tolak Sambo: Bertugas di Satlantas

Psikolog Ungkap Alasan Ricky Rizal Berani Tolak Sambo: Bertugas di Satlantas

Jakarta, Gatra.com - Ahli Psikologi Forensik Nathanael Sumampouw mengungkapkan analisisnya mengenai alasan Ricky Rizal menolak perintah Ferdy Sambo untuk melakukan back-up dengan menembak Brigadir J. Menurutnya, hal itu didasari oleh latar belakang Ricky yang merupakan seorang Polisi Lalu Lintas (Polantas) dan tidak memiliki kompetensi untuk melakukan penembakan.

"Berkaitan permintaan yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu, misalnya dari keterangan beliau (Ricky Rizal), permintaannya menembak. Nah, hal ini yang bersangkutan dengan tegas mengatakan bahwa, 'izin saya tidak sanggup, saya tidak kuat mental'," kata Nathanael, dalam persidangan Ricky Rizal, di PN Jakarta Selatan, Senin (2/1).

Selain itu, Nathanael menegaskan bahwa Ricky memiliki profil psikologis yang membuatnya mampu menolak permintaan Sambo, sebelum peristiwa penembakan itu terjadi. Dengan demikian, ia mampu menolak perintah Sambo, meski Sambo memiliki kedudukan yang lebih tinggi darinya.

Sebagai informasi, saat peristiwa penembakan terjadi, Ricky Rizal memiliki pangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka). Sementara Ferdy Sambo merupakan seorang Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol).

Selain itu, Nathanael menilai bahwa keberanian Ricky untuk menolak perintah penembakan itu karena perintah tersebut berada di luar kompetensinya sebagai Polantas. Dengan demikian, ia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan penembakan.

"Dari wawancara yang saya peroleh juga, terhadap yang bersangkutan langsung, memang dia (Ricky) anggota kepolisian, tetapi setelah lulus Sekolah Polisi Negara (SPN), yang bersangkutan bertugas di bagian Lantas," ujar Nathanael.

"Terutama, secara spesifik fungsinya [di Unit] Regident (Registrasi dan Identifikasi). Jadi, saya mungkin memahami, [dalam] bahasa sehari-hari, tugas dia (Ricky) [adalah] administrasi. Jadi bukan sesuatu yang dalam kesehariannya bahkan dalam pelatihan [tidak] punya skill untuk menggunakan senjata sehingga yang bersangkutan bisa untuk kemudian menolaknya," imbuhnya.

Dengan alasan tak kuat mental itulah, Ricky Rizal diketahui menolak perintah Ferdy Sambo untuk melakukan back-up dengan menembak Brigadir J, apabila ia melawan saat Sambo melakukan konfirmasi terhadap peristiwa pelecehan yang Putri Candrawathi sebut terjadi kepadanya di Magelang, Jawa Tengah.

Usai penolakan itu, Sambo akhirnya memerintahkan Ricky Rizal untuk memanggil Richard Eliezer alias Bharada E untuk naik ke lantai 3 kediaman pribadi Sambo di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan, sebelum akhirnya peristiwa penembakan terhadap Brigadir J terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7) silam.

211