Home Regional Kepala BNPB Datangi Semarang Untung Penanganan Situasi Banjir

Kepala BNPB Datangi Semarang Untung Penanganan Situasi Banjir

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto berangkat menuju Semarang, Provinsi Jawa Tengah Senin (2/1) pagi. Hal ini dilakukan untuk memastikan penanganan pasca-bencana Cuaca Ekstrem di Provinsi Jawa Tengah sejak Sabtu (31/12) lalu bisa berjalan dengan baik.

"Kepala BNPB dijadwalkan tiba di Kantor Gubernur Jawa Tengah pukul 11.00 WIB usai menempuh perjalanan darat," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam rilis yang diterima, Senin (2/1).

Abdul menerangkan bahwa setibanya di kantor gubernur, Suharyanto akan menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Jawa Tengah bersama Gubernur, Bupati/Walikota, dan Forkompimda se-Jawa Tengah. Selain Suharyanto, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Zahermann Muabezy, serta Direktur Infrastruktur Darurat Zaenal Arifin, dan Tenaga Ahli Kepala BNPB turut akan terlibat dalam kegiatan itu.

Selain rapat koordinasi, penyerahan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan dilakukan.

"Kemudian, kegiatan akan dilanjutkan dengan menyerahkan bantuan logistik secara simbolis kepada warga terdampak," lanjutnya.

Hingga Minggu (1/1) pagi, beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah masih digenangi banjir. Kota Semarang, Kabupaten Pati, Kabupaten Kendal, dan Kota Pekalongan menjadi wilayah yang terdampak. Terbaru, sempat beredar video di media sosial terkait situasi banjir di kawasan Kota Lama, Semarang yang masuk ke bangunan tua dan menggenangi seluruh jalan.

Abdul menyebutkan bahwa sebanyak 281 jiwa dilaporkan mengungsi di Kabupaten Kendal, 1.900 jiwa di Kota Pekalongan, 1.395 jiwa di Kabupaten Kudus, dan 455 kk di Kabupaten Demak. Jumlah ini masih bisa bertambah atau berkurang tergantung situasi ke depan.

Sebagai langkah penangana darurat, Abdul menjelaskan bahwa BPBD setempat telah menurunkan peralatan seperti pompa penyedot air dan perahu karet untuk melakukan evakuasi. BPBD bersama relawan juga telah mendirikan dapur umum dan posko bantuan untuk memenuhi kebutugan dasar warga yang terdampak bencana banjir.

74