Home Nasional Stasiun Manggarai Tahap I Diresmikan, Kapasitas Transit Bertambah 30%

Stasiun Manggarai Tahap I Diresmikan, Kapasitas Transit Bertambah 30%

Jakarta, Gatra.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut meresmikan Stasiun Manggarai, Senin (26/12). Menhub Budi menjelaskan, dengan pengembangan Stasiun Manggarai ini, kapasitas jumlah penumpang yang akan transit akan mengalami peningkatan sebesar 30%.

“Pengembangan Stasiun Manggarai menjadi bagian dari proyek pembangunan rel dwi ganda (double-double track) Manggarai  - Cikarang, dengan penambahan jumlah jalur dari semula 7 jalur menjadi 14 jalur, serta terdiri dari 10 jalur KA at grade (bawah) dan 4 (empat) jalur KA elevated (layang),” ujar Menhub, Senin (26/12).

Budi menerangkan, sejak tahun 2016 lalu, pemerintah telah mengembangkan Stasiun Manggarai sebagai salah satu stasiun sentral di Jakarta. Pengembangan infrastruktur perkeretaapian ini dilakukan untuk menghubungkan antar wilayah padat penduduk, baik dengan KRL commuter line, MRT, LRT, Kereta Cepat, Kereta Bandara, sampai dengan pembangunan jalur ganda.

Pada kesempatan yang sama, Jokowi yang hadir langsung dalam peresmian ini mengatakan bahwa pengembangan Stasiun Manggarai menjadi sangat penting untuk dilakukan.

“Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia, yang setiap harinya melayani pemberhentian KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Bekasi dengan jadwal dan penumpang yang sangat padat,” ujar Presiden.

Dengan dikembangkannya Stasiun Manggarai, frekuensi dan headway perjalanan kereta api pun bisa meningkat. Selain itu, aksesibilitas masyarakat dari Jakarta ke kota penyangga (Bodetabek) dan sebaliknya juga turut bisa diakomodir.

Penambahan layanan kereta api bandara dari dan menuju Bandara Soekarno Hatta turut menjadi keuntungan dari pengembangan Stasiun Manggarai. Jokowi juga menyebutkan bahwa integrasikan berbagai moda transportasi umum lainnya seperti seperti transjakarta, ojek online, bajaj, dan sebagainya menjadi tujuannya.

“Kereta api telah menjadi alternatif angkutan yang sangat dibutuhkan dan semakin diminati masyarakat. Selain itu bisa menjangkau berbagai tempat dengan lebih cepat dan dengan ongkos yang terjangkau,” jelasnya.

Sementara untuk peresmian Tahap II, Jokowi menargetkan bahwa Stasiun Manggarai akan selesai pada 2024-2025 mendatang. Hal ini disebabkan stasiun terus beroperasi selama masa pengembangan dilakukan.

Dengan fasilitas angkutan umum yang semakin baik dan terintegrasi, diharapkan mobilitas masyarakat semakin lancar dan efisien. Selain itu, masyarakat diharapkan semakin berminat menggunakan angkutan massal.

220