Jakarta, Gatra.com - Ahli Psikologi Klinik Liza Marielly Djaprie mengungkapkan proses perubahan sikap Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, sejak pertama bertemu dengannya dalam pendampingan psikologi selama penyidikan.
Menurut Liza, Bharada E yang pertama kali ia temui pada bulan Agustus 2022 silam, merupakan sosok yang menyimpan banyak ketakutan serta kecemasan di dalam dirinya. Hal itu ia sampaikan saat menjadi saksi dalam persidangan terkait Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (26/12).
"Ketika dari awal kan ketakutan itu sangat jelas. Ketika pertama kali bertemu, jelas sekali ada gestur takut, gestur cemas, gestur dia [berpikir], 'Bagaimana ini ke depannya', 'Nanti ini harus seperti apa'," jelas Liza.
Liza mengatakan, pada awal pertemuannya dengan Bharada E, klien Ronny Talapessy itu lebih sering memperlihatkan gestur-gestur ketakutan dan kecemasan seperti kerap memainkan jemarinya atau bahkan menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya.
Namun demikian, seiring berjalannya waktu, Liza menyaksikan sejumlah transformasi dalam sikap Bharada E seiring dengan terus berjalannya proses-proses adaptasi yang mampu menggerakkan kemampuan intelijennya dalam menganalisa keadaan.
"Ada proses pembelajaran, ada proses dia mungkin [untuk] level up. [Dia] mulai yakin, ada kepercayaan diri, mulai masuk, yang kita lihat di situ, ada yang namanya intelligence disobedience. Jadi, proses-proses intelijen analisanya dia mulai jalan," kata Liza.
Menurut Liza, dukungan dari berbagai pihak telah membuat Bharada E mulai dapat menjalankan kembali kemampuan analisanya terhadap peristiwa yang tengah menjepitnya. Pemikiran Bharada E yang awalnya didominasi ketakutan dan kecemasan, perlahan dapat meninggalkan perasaan itu.
"Ketika perlahan-lahan, mulai ada dukungan, baik dari orang tua, dari para penasihat hukum, dari banyak hal, [kemampuan] analisanya mulai jalan, [terkait] apa yang harus dia lakukan," jelas Liza.
Namun demikian, menurut Liza, pihaknya kini justru mendeteksi adanya kecenderungan hypomania dalam diri Bharada E. Kondisi hypomania, menurut Liza lagi, merupakan kondisi di mana seseorang cenderung tampak lebih bersemangat untuk menutupi kecemasan di dalam dirinya.