Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut pengembangan Stasiun Manggarai penting dilakukan. Musababnya, stasiun itu menjadi salah satu stasiun dengan lalu lintas tersibuk di Indonesia. "Kereta menjadi alternatif angkutan yang sangat dibutuhkan dan semakin diminati masyarakat," ujar Presiden dalam keterangannya, Senin (26/12).

Jokowi menyebutkan sejumlah manfaat dari pengembangan Stasiun Manggarai, antara lain meningkatkan frekuensi dan headway perjalanan kereta api; meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta ke kota penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) dan sebaliknya. 

Selain itu, pengembangan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral akan mendorong penambahan layanan kereta bandara dan mengintegrasikan berbagai moda transportasi umum lainnya seperti bus Transjakarta, ojek online, dan lainnya. "Dengan begitu bisa menjangkau berbagai tempat dengan lebih cepat dan dengan ongkos yang terjangkau," jelas Jokowi.

Adapun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan pengembangan Stasiun Manggarai mampu meningkatkan 30% kapasitas jumlah penumpang yang akan transit di Stasiun Manggarai. Ia menyebut pengembangan Stasiun Manggarai jadi bagian dari proyek pembangunan rel double-double track Manggarai-Cikarang.

"Dengan penambahan jumlah jalur dari semula 7 menjadi 14 jalur, serta terdiri dari 10 jalur KA at grade (bawah) dan 4 jalur KA elevated (layang)," tutur Budi.

Pemerintah, kata Budi akan terus membangun infrastruktur perkeretaapian mulai dari KRL Commuter Line, MRT, LRT, Kereta Cepat, Kereta Bandara sampai dengan pembangunan double-double track. "Dengan fasilitas angkutan massa yang semakin baik dan terintegrasi diharapkan mobilitas masyarakat semakin lancar dan efisien," imbuh Menhub.