Makassar, Gatra.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan 12 bahan pokok saat Nataru di Sulawesi Selatan dalam kondisi aman dan normal. Bahkan di sejumlah tempat, menurut dia harga beras cendrung mengalami penurunan.
"Di Sulawesi Selatan dan saya dapat laporan hampir di seluruh provinsi yang ada rata-rata ketersediaan cukup. Bahkan beberapa tempat harga beras mengalami penurunan. Salah satunya di tempat ini (Pasar Terong) dimana kemarin itu harganya 11.000 sekarang 10.000 ribu," kata Syahrul saat meninjau Pasar Terong di Kota Makassar, Ahad (25/12).
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan perkembangan harga pada pekan ke III di bulan Desember, rata-rata kebutuhan bahan pokok di Sulawesi Selatan menunjukan penurunan harga. Beras dari Rp11.000 turun menjadi Rp10.000 per kilogram, jagung dari Rp4.993 per kilogram menjadi Rp4.943 per kilogram, dan daging sapi dari Rp126.000 per kilogram, turun menjadi Rp125.750 per kilogram.
"Begitu juga dengan telur ayam, daging ayam, gula, minyak goreng, cabai dan bawang yang mengalami penurunan," katanya.
Menurut SYL, Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang jadi barometer terhadap dinamika ketersediaan dan harga yang ada saat ini. Karena itu, dia berharap, kebutuhan bapok di sana dapat ternormalisasi melalui kerja bersama dan menyediakan ketersediaan secara berkelanjutan.
"Saya berharap Natal, tahun baru dan seterusnya kita bisa tetap menormalisasi ketersediaan dan keterjangkauan yang ada melalui harga-harga yang normatif melalui harga-harga yang tetap normal," katanya.
Ia mengatakan pihaknya siap meningkatkan kolaborasi dengan semua stakeholder, termasuk pemerintah daerah dalam menjalankan pengawasan dan monitorong di setiap pasar seluruh Indonesia. Menurutnya, menjaga harga pangan bukan hanya tugas menteri, tapi juga jadi tugas Bupati, walikota, kadis (kepala dinas) provinsi, hingga Gubernur. Dengan begitu, SYL berharap perayaan natal dan tahun bari dapat berjalan lancar.
"Kita sama-sama. Mudah-mudahan Natal tahun baru ketersediaan cukup apalagi kalau beras sangat berlimpah alhamdulillah kelihatannya juga sangat siap. Tapi kita tidak boleh pede (percaya diri) karena cuaca sangat ekstrim dan pertanian itu sangat berkait dengan cuaca," imbuhnya.