Moskow, Gatra.com - Seorang pejabat senior Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa Moskow akan melarang penjualan minyak ke negara-negara yang ikut aturan batasan harga Barat terhadap minyak mentah negara tersebut.
Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa dia berencana menyampaikan tanggapan Kremlin minggu depan terhadap batas harga yang ditetapkan Uni Eropa, negara-negara G7 dan Australia sebesar US$60 per barel yang mulai diberlakukan bulan ini.
"Larangan pasokan minyak dan produk minyak bumi ke negara-negara tersebut, menuntut kepatuhan dengan batas harga UE dalam kontrak, adalah bagian dari dekrit tersebut," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak kepada televisi pemerintah, dikutip AFP, Jumat (23/12).
Sanksi itu membuat Rusia harus memangkas produksi minyak sebesar 5-7%. Pemotongan itu bisa mencapai 500.000-700.000 barel per hari.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun US$87,60 Per Barel
Sebelumnya Barat menerapkan sanksi baru berupa batas harga minyak untuk menekan pendapatan Rusia sebagai hukuman atas invasinya ke Ukraina, sekaligus menekan Moskow atas pasokan minyaknya ke pasar global.
Dengan harga US$60, jauh di atas biaya produksi minyak saat ini di Rusia. Moskow diyakini masih memiliki insentif untuk terus memompa minyak mentahnya. Prinsipnya, batas atas minimal 5% di bawah rata-rata harga pasar.
Batas tersebut akan ditinjau mulai pertengahan Januari lalu setiap dua bulan, dengan opsi dapat ditinjau ulang sesuai dengan perubahan harga.
Baca Juga: Prospek Permintaan Berkurang, Harga Minyak Mentah Turun
Kremlin mengatakan tindakan itu akan berkontribusi pada destabilisasi pasar energi dunia, dan tidak akan mempengaruhi kampanye militer (perang) Rusia di Ukraina.
Uni Eropa juga memberlakukan embargo pengiriman minyak mentah Rusia bulan ini, sebagai pembalasan atas invasi Moskow ke Ukraina.