Home Nasional Kecelakaan KCJB Tunggu Hasil Investigasi, Kemenhub Sebut Proyek Enggak Disetop

Kecelakaan KCJB Tunggu Hasil Investigasi, Kemenhub Sebut Proyek Enggak Disetop

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal mengatakan pihaknya masih menunggu hasil investigasi KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) ihwal kecelakaan kereta teknisi di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Lebih lanjut, Risal menyebut proyek KCJB tidak mungkin disetop. "Kalau setop (proyek) enggak mungkin bisa. Soalnya enggak berani mendahului, kami tunggu tim investigasi," ujar Risal di Jakarta, Kamis (22/12).

Risal mengatakan peningkatan keamanan proyek kereta cepat telah dilakukan mengingat pembangunan harus berlanjut. Ia pun belum bisa memastikan apakah kecelakaan kereta teknisi di proyek KCJB disebabkan human error atau bukan. "Dalam waktu dekat [hasil investigasi] bisa diumumkan," ucapnya.

Adapun saat ini, kata Risal, bangkai kereta baru selesai dipindahkan. Selain itu, tim investigasi tengah melakukan penelitian mencari penyebab anjloknya kereta teknisi tersebut. "Di luar itu masih jalan pembangunan stasiun," katanya.

Kemenhub pun meminta pihak KCIC menerapkan standar operasional di semua kegiatan pembangunan di proyek KCJB. Sementara soal sanksi, Risal pun belum bisa memastikan. "Pasti akan dievaluasi. Nanti [sanksi] kami lihat. Yang diharapkan safety memperbaiki di mana kekurangannya," imbuhnya.

Sebagai informasi, kecelakaan kemarin terjadi bermula saat Kereta Pegawai berwarna hijau melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Padalarang, Jawa Barat, menuju Jakarta. Sementara rel yang terpasang baru sampai Kampung Cempaka, Desa Campakamekar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Diduga kereta pegawai KCJB gagal melakukan pengereman, kemudian melesat keluar lintasan kurang lebih 200 meter dari ujung rel itu lalu dan menabrak Kereta Teknis berwarna kuning yang tengah berada di luar rel kereta. Dalam kecelakaan tersebut, diketahui terdapat dua WNA yang menjadi korban jiwa.

112