Jakarta, Gatra.com - Tepat 12 tahun Indonesia Mengajar berlayar dari Sumatra hingga ujung Timur Indonesia. Tak terhitung guru-guru yang telah membantu dalam upaya penuntasan janji kemerdekaan Indonesia: mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selama waktu itu, Indonesia Mengajar telah mengirimkan Pengajar Muda ke berbagai wilayah di pelosok Indonesia. Sarjana-sarjana terbaik bangsa terjun langsung membersamai masyarakat daerah agar berdaya mengatasi masalah pendidikan yang ada.
Dalam memperingati Hari Guru Nasional 2022, Lembaga Indonesia Mengajar berkolaborasi dengan grup musik Maliq & D'Essentials menggelar sebuah perhelatan bertajuk "Senandung Guru Indonesia". Kolaborasi ini diawali dengan peluncuran video klip dan video lirik lagu berjudul "Kapur", Pelatihan Senandung Guru, gelar wicara, hingga konser.
Pada konser puncak yang digelar tadi malam, Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar Hikmat Hardono mennyampaikan apresiasi kepada semua guru yang telah berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
"Indonesia Mengajar merupakan gerakan untuk mengadvance pendidikan, karena kita enggak bisa sendirian, maka kami ajak semua pihak kolaborasi," ucap Hikmat dalam sambutan acara puncak di Hallf Pati Unus, Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (20/12) malam.
Hikmat menjelaskan bahwa dalam Indonesia Mengajar terdiri dari beberapa program yang di isi oleh pengajar muda. Para pengajar itu kemudian akan mengajar di desa-desa penempatan di pelosok Indonesia.
Dalam konser itu, Maliq & D’essentials juga membawakan lagu "Kapur" yang berkisah tentang apa yang para member alami sewaktu sekolah
"Kita buat itu tahun 2017, pengin punya lagu yang perasaannya masih ada di diri kita sebagai seorang murid," ucap Widi Puradiredja, vokalis Maliq & D’essentials. Lebih lanjut, ia berharap, agar guru-guru di Indonesia bisa mendapat apresiasi dan perlakuan yang lebih layak.
“Senandung Guru Indonesia” merupakan perayaan, yang didedikasikan untuk para guru, yang terus bekerja untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia. Gelaran panjang ini juga dilaksanakan sebagai sebuah ruang yang mempertemukan dan membuka percakapan, sekaligus suatu persembahan bentuk terima kasih kepada guru-guru di Indonesia.