Jakarta, Gatra.com - Dampak positif dari adanya distrupsi teknologi harus dioptimalkan. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, berbagi kunci sukses dalam menghadapi disrupsi tersebut untuk keperluan kemajuan negara.
Hal ini Nadiem sampaikan kala hadir dalam kegiatan NU Tech yang diselenggarakan Badan Inovasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Nadiem menyebut ada dua kunci utama: Kemauan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dan kemampuan berpikir kritis. Untuk tips pertama, Nadiem mengajak seluruh pihak untuk terus belajar hal-hal baru. Dengan begitu, ilmu yang didapat akan terus relevan dengan perkembangan zaman.
“Kemudian yang kedua adalah kemampuan berpikir kritis, kreatif, sehingga mampu menghadirkan solusi atas berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi," ujar Nadiem dalam keterangannya, Rabu (21/12).
Mantan bos Gojek ini juga mengatakan, upaya pendorongan penggunaan teknologi untuk hal positif bisa dilakukan dalam berbagai hal. Semisal, untuk mengakselerasi kemajuan dunia pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Namun, ia juga mengingatkan berbagai dampak negatif teknologi jika tidak disikapi dengan bijak.
“Beberapa contoh dampak negatif yakni digantikannya beberapa jenis pekerjaan dengan mesin. Kemudian, meningkatnya isu kesehatan mental, khususnya pada generasi muda dengan adiksi pada media sosial,” tegasnya.
Sementara itu, dalam persoalan pemanfaatan digital untuk hal positif, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, juga meminta seluruh elemen NU dari mulai pelajar, santri, mahasiswa, dan lainnya bergabung untuk memiliki cara pandang serupa.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini mendorong agar masyarakat NU untuk terus mengembangkan diri dalam memajukan kapabilitas digital di Indonesia.
"Kegiatan NU Tech ini merupakan suatu paling mendasar adalah untuk menyerap dan merekrut sumber daya manusia yang menguasai kemampuan untuk mengembangkan teknologi," kata Gus Yahya.