Jakarta, Gatra.com - Piala Dunia Qatar 2022 baru saja rampung setelah Argentina keluar sebagai juara atas kemenangannya dari Timnas Prancis.
Kesuksesan Qatar menghelat Piala Dunia 2022 menjadi pelecut bagi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir agar Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 bisa menyamai atau bahkan lebih baik.
Meskipun awalnya Qatar dipandang sebelah mata oleh sebagian negara, namun akhirnya terbukti sukses menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional empat tahunan tersebut.
“Sebuah even yang saya rasa diragukan oleh banyak negara besar di dunia tetapi Qatar bisa membuat ini sangat baik. Di mana kalau kita lihat kan sukses," ujar Erick Thohir dalam unggahan video di akun Instagram @erickthohir, dikutip, Senin (19/12/2022).
Menurut Erick, keberhasilan Qatar tidak hanya dari penyelenggaraan yang sukses, tetapi juga membawa pesan dan memperkenalkan keindahan budaya Islam kepada dunia.
Diketahui, di awal babak penyisihan Piala Dunia sempat digemparkan kontroversi kampanye LGBT oleh sejumlah negara, Qatar sebagai tuan rumah konsisten menolak dan mampu mengeredamnya dengan baik.
“Qatar patut disebut sukses. Sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022, Qatar tak hanya mampu menyajikan pesta olahraga yang meriah, juga memperkenalkan keindahan budaya Islami lewat sepak bola,” ungkapnya.
Qatar juga lanjut Erick mampu menampilkan kesetaraan gender dengan mengizinkan pertandingan sepak bola dipimpin oleh pengadil lapangan seorang perempuan.
“Di Piala Dunia Qatar 2022 juga kita bisa menyaksikan untuk pertama kalinya pertandingan sepak bola pria dipimpin oleh wasit perempuan,” katanya.
Lanjut Erick, Qatar berhasil menyedot perhatian mata dunia dengan mencetak sejarah menembus rekor penonton lebih dari 2 miliar.
“Di sini juga kita melihat bagaimana antusiasme penonton baik secara langsung maupun streaming yang mencapai lebih dari 2 miliar orang. Tertinggi dalam sejarah Piala Dunia,” katanya.
Erick berharap Piala Dunia U 20 tahun 2023 yang dihelat di Indonesia mampu berbuat banyak selevel dengan Qatar.
“Semoga penyelenggaraan Piala Dunia U20 tahun depan, Indonesia bisa menyamai, atau bahkan bisa melebihi kesuksesan Qatar. Aamiin,” harapnya.
Sementara itu, Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali mengatakan kesuksesan Qatar bisa menjadi pembelajaran bagi Indonesia bagaimana Qatar sukses menjadi penyelenggara walaupun statusnya dianggap sebagai negara yang sangat kecil secara geografis.
“Kalau dibandingkan dengan Indonesia Qatar hanya sebanding dengan pulau Bali sangat kecil sekali tapi mereka sukses untuk menjadi tuan rumah yang hebat untuk piala dunia,” ucap Akmal.
“Ini yang harus kemudian kita ambil pelajaran buat Indonesia bahwa Indonesia tidak boleh kalah dari Qatar dengan negara yang sangat luas sekali dengan penggemar bola yang luar biasa,” sambungnya.
Namun, Akmal menuturkan Piala Dunia U20 sudah di depan mata masih dirundung tragedi Kanjuruhan. Menurutnya itu Pekerjaan Rumah (PR) bagi Indonesia untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Indonesia aman, kondusif mampu menyelenggarakan turnamen.
“Cuma catatan pertama adalah kita kan baru saja dirundung tragedi kasus Kanjuruhan sekarang bagaimana kemudian panitia pelaksana piala dunia ini bisa meyakinkan dunia bahwa Indonesia ini aman untuk menyelenggarakan piala dunia bahkan akan memberikan atmosfer tidak kalah dengan Qatar,” jelasnya.
Keamanan dan kenyamanan itu penting menurut Akmal sebab menyangkut keselamatan jiwa dari penonton yang datang dari belahan dunia ke stadion di Indonesia.
“Sehingga kemudian masyarakat dunia yang akan hadir di Indonesia ini tidak segan atau khawatir dengan keselamatan mereka untuk menonton sepak bola Piala Dunia nanti itu,” ungkapnya.
Lanjut Akmal, sebagai tuan rumah, Indonesia juga harus mengantisipasi fanatisme berlebihan dari fans sepak bola dalam negeri. Misalnya penolakan terhadap LGBT ataupun kehadiran Israel sebagai salahsatu peserta.
“Jangan sampai kemudian kontra produktif dikaitkan dengan politik dan sebagainya yang pada akhirnya bukan piala dunia nya yang bergaung tapi kepentingan politiknya yang menggaung hal ini yang perlu diantisipasi oleh panitia pelaksana,” ucapnya.
Selain itu, Akmal meminta panitia pelaksana melakukan kampanye tentang piala Dunia 2023 U 20 ini secara masif, sehingga memberikan perhatian besar yang mampu mendorong masyarakat berbondong-bondong akan hadir ke stadion.
“Tentunya bukan hanya sekedar kampanye beli tiket tetapi juga memenuhi bagaimana aturan-aturan syarat-syarat untuk bisa menonton pertandingan misalnya kampanye tentang larangan tidak boleh membawa senjata tajam, korek api, membawa botol, rokok dan sebagainya yang dilarang,” ungkapnya.
"Termasuk tidak boleh mulut bau minuman keras kampanye ini harus dimasifkan. Sehingga kemudian semua orang menyadari. Bisa jadi Piala Dunia U-20 memberikan perubahan tata kelola sepak bola Indonesia utamanya dari segi penyajian pertandingan,” tuntas Akmal.