Doha, Gatra.com – Hugo Lloris bisa menjadi menjadi kapten pertama dalam sejarah yang mengangkat Piala Dunia dua kali.

Syaratnya, Prancis harus tampil sebagai juara Piala Dunia 2022 Qatar. Di babak final, Prancis akan berduel dengan Argentina.

Baca Juga: Tijana Boskovic Terus Teror Tim Lawan, Bersaing dengan Paola Egonu

Selama Piala Dunia berlangsung, belum pernah ada kapten tim yang mengangkat trofi juara sebanyak dua kali. Kini, kesempatan itu hadir pada Lloris, setelah sebelumnya di Rusia pada 2018 lalu dia mengangkat trofi.

Sejauh ini, bisa dibilang Piala Dunia 2022 merupakan turnamen di mana dia berada dalam performa terbaiknya. Dia mampu tampil fantastis, terutama di perempat final dan semifinal melawan Inggris dan Maroko.

“Kami harus menggali lebih dalam. Kami lelah, tapi kami bahagia. Kami telah memberi diri kami kesempatan emas untuk menjadi bagian dari sejarah Prancis. Ini final kedua kami dalam empat tahun,” kata kiper Tottenham Hotspur ini, seperti dilansir dari laman resmi FIFA.

Baca Juga: Prancis Berpeluang Samai Rekor Italia dan Brasil

FIFA sendiri mencatat, sepanjang sejarah Piala Dunia, beberapa pemain memiliki kesempatan untuk mengangkat trofi untuk kedua kalinya sebagai kapten, tetapi akhirnya gagal. Baik karena timnya kalah atau karena kehilangan ban kapten ke rekan setimnya.

Pada Piala Dunia 1934 dan 1934, Italia tampil sebagai juara secara beruntun. Namun di edisi 1934 ban kapten dipegang oleh Giampiero Combi. Adapun di 1938, Giuseppe Meazza yang mengenakan ban kapten.

Di tahun 1958 dan 1962, Brasil juga berhasil juara dua kali secara beruntun. Di edisi 1958, kapten Brasil adalah Hilderaldo Bellini. Meski masih ikut di piala Dunia 1962, Bellini tak lagi menjadi kapten, karena beralih ke tangan Mauro Ramos.

Baca Juga: Bela Cristiano Ronaldo, Mesut Ozil: Dia Salah Satu Atlet Terhebat

Diego Maradona nyaris menorehkan sejarah sebagai kapten yang dua kali mengangkat trofi juara. Setelah penampilannya yang sensasional di Meksiko 1986, superstar Argentina itu mencapai final lagi di Italia 1990. Namun Maradona dan kawan-kawan takluk dari Jerman.

Hal serupa juga dialami oleh Dunga dari Brasil. Sukses juara di Piala Dunia 1994, Dunga masih mampu membawa tim Samba ke babak final edisi 1998. Namun Brasil takluk dari Prancis dengan skor 3-0.