Mataram, Gatra.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana lakukan sosialisasi penggunaan aplikasi inaRISK untuk pemantauan ancaman bencana ke dosen dan mahasiswa Universitas Teknologi Mataram pada Kamis (15/12).
Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Dekan Fakultas Bisnis dan Hukum, Dr. Henni Comala Hikmi, S.E., M.Pd. Dalam sambutannya, Henni sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini karena dirasakan sangat penting untuk kesiapsiagaan mahasiswa dan dosen karena memang sebagian tinggal di lokasi yg rawan bencana.
"Dari gempa Lombok yang terjadi 2018 kita merasakan bahwa pemahaman risiko dan antisipasi bencana sangat dibutuhkan oleh setiap orang," ujar Henni.
Henni juga menyebut sebagaian besar mahasiswa yang hadir menekuni bidang teknologi informasi, sehingga melalui sosialisasi ini diharapkan dapat menghasilkan ide-ide untuk memperkuat dan mengembangkan aplikasi inaRISK kedepannya.
BNPB yang diwakili oleh Analis Bencana, Yudhi Widiastomo, ST, MT menyampaikan apresiasi pada mahasiswa kampus UTM yang sudah berhasil menjadi juara 2 dalam lomba UI & UX dalam kegiatan inaRISK Creativity Week (ICWeek) 2022.
"Kami sangat berharap teman-teman disini yang masih tekun belajar pada bidang teknologi informasi dapat membantu kami untuk memberikan ide-ide kreatifnya dalam pengembangan aplikasi inaRISK ke depan agar dapat lebih bermanfaat,” ujar Yudhi.
Lebih lanjut, Yudhi mengatakan, belajar dari kasus gempabumi di Kabupaten Cianjur, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui ancaman bencana di sekitarnya, oleh karena itu diharapkan para mahasiswa dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat akan ancaman bencana.
Dalam kegiatan sosialisasi ini mahasiswa dan dosen dikenalkan aplikasi inaRISK baik website maupun personal. Pada kesempatan ini juga Analis Bencana BNPB, S. Yunita Sofiana Dewi, S.Sos, mencoba mengajak mahasiswa untuk mengenali dan aware terhadap risiko yang ada di Universitas Teknologi Mataram maupun kota Mataram secara umum melalui inaRISK Personal.
Antusiasme yang tinggi kegiatan ini dengan adanya pertanyaan kritis dan beberapa masukan dari mahasiswa untuk inaRISK Personal yang lebih baik. Selanjutnya Dewi, mendorong agar inaRISK Personal dapat menjadi media sosialisasi pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat atau Satuan Pendidikan terhadap risiko bencana di lingkungan mereka.