Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR mengatakan bahwa survei terkait elektabilitas partai politik (parpol) terhadap lima provinsi di Pulau Jawa di Indonesia, dapat menunjukkan di mana basis dan kekuatan partai yang dimiliki di daerah terkait dan itu akan mempengaruhi suara di pemilihan umum (pemilu).
"Angka ini menunjukkan bahwa, ketika bicara kontestasi partai elektoral, bisa memenangkan dua wilayah di antara tiga provinsi di Pulau Jawa artinya memenangkan pemilu. Jokowi misalnya, memenangkan Jawa Tengah dan Jawa Timur, turut menang secara nasional," ujarnya dalam pembacaan hasil survei yang digelar secara daring, Kamis (15/12).
Hanta memaparkan bahwa di Jakarta, elektabilitas parpol tertinggi masih dipegang PDIP dengan 20,1%. Menyusul di bawahnya adalah Partai Nasdem (14,3%), PKS (12,4%), Partai Gerindra (9,3%), Partai Demokrat (9%), PAN (5,9%), serta Partai Golkar (5,2%).
Baca Juga: Survei Voxpol: PDI Perjuangan Paling Tinggi Elektabilitas, Demokrat Cuma 5,7%
"Ada tujuh partai di atas 5% di Jakarta, ada 3 calon pemenang. Basis Anies sekarang bergeser di partai juga, Nasdem menarik, karena naik. Ini adalah peta elektoral parpolnya," ucapnya.
Di Provinsi Banten, Hanta menyebutkan bahwa Partai Gerindra masih di posisi teratas dengan 17,6%. Menyusul, Partai Nasdem (13,8%), Partai Golkar (13,3%), PDIP (12,6%), Partai Demokrat (12,2%), dan PKS (8,2%) ada di belakangnya.
"Banten tipis semua. Ada lima calon pemenang partai. Gerindra agak tinggi sedikit, empat lainnya selisih margin of error, masih relatif imbang," terangnya.
Hanta menjelaskan bahwa pemenang parpol di Jawa Barat cenderung akan menang secara nasional. Provinsi Jawa Barat kerap menjadi potret hasil nasional. Parpol dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Barat adalah PDIP (15,2%), Partai Golkar (14,2%), Partai Gerindra (12,9%), Partai Nasdem (7,5%), PKB (6,9%), PKS (6,7%), serta Partai Demokrat (6,3%).
"Biasanya pemenang berganti, tiga partai cukup kuat, di rentang margin of error. Terkuat di sini, terkuat di nasional juga," ungkapnya.
Baca Juga: Survei Median: Golkar, PKB dan Nasdem Mengalami Kenaikan Peringkat
Di Provinsi Jawa Tengah, PDIP dominan dengan 43,1% suara. Menyusul, PKB dengan 13,3% suara dan Partai Golkar dengan 7%.
"Di Jawa Tengah, Partai Nasdem hanya 2,4%, kebalikan dengan Jawa Barat (Partai Nasdem lebih dominan). Jawa Tengah memang stabil, seperti kandang banteng kalau kita istilahkan," katanya.
Sementara di Jawa Timur, Hanta menerangkan bahwa PKB (21,6%) dan PDIP (20,2%) akan bersaing sengit. Karena masih dalam rentang margin of error, ia menyebutkan belum bisa menentukan partai mana yang akan keluar sebagai pemenangnya.
Dalam perolehan suara, Hanta menjabarkan bahwa masih ada peluang kenaikan suara di DKI Jakarta dan Banten bagi Partai Nasdem. Hal ini tidak terlepas dari pencalonan Anies Baswedan sebagai capres dari Partai Nasdem. Sementara, wilayah Jawa Tengah dianggap akan menjadi wilayah terberat bagi Partai Nasdem dalam meraih suara.
“Sementara di Jawa Barat, persaingan masih terbuka lebar,” ujarnya.
Baca Juga: Hasil Survei Partai Demokrat Kian Moncer, Optimis Elektabilitas AHY akan Melejit
Hanta menyatakan bahwa potensi kenaikan suara masih bisa diraih setiap parpol sesuai dengan strategi masing-masing.
Survei ini dilakukan dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling pada 26 November-2 Desember lalu. Jumlah sampel pada masing-masing provinsi adalah 1000 responden dengan margin of error +/- 3.1% pada setiap provinsi dan tingkat kepercayaan 95%.