Jakarta, Gatra.com- Wilayah Indonesia Timur masih memiliki nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah. Dalam catatan IPM milik badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 silam, provinsi di wilayah barat Indonesia masih mendominasi 10 besar provinsi dengan IPM tertinggi. Wilayah timur, hanya diwakili oleh provinsi Sulawesi Utara.
Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS memandang, persoalan infrastruktur pendidikan masih menjadi penyebab utama rendahnya IPM di daerah timur Indonesia. Sabda bahkan bercerita, kala Zenius melakukan Try Out (TO) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Try Out Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri di wilayah timur, beberapa siswa tidak bisa mengerjakan TO di ruang kelas atau di lingkungan sekolah.
“Mereka harus pergi ke balai desa, rumah pribadi guru, bahkan pinggir pantai, demi mendapatkan sinyal internet,” ujar Sabda kepada awak media, Kamis (15/12).
Belum lagi, literasi digital para siswa dan guru di daerah tersebut juga masih harus ditingkatkan. Banyak siswa yang masih belum terbiasa untuk menggunakan laptop atau handphone. Sementara, dari segi kompetensi, tidak sedikit siswa kelas 4 SD yang masih belum lancar membaca, atau memahami Bahasa Indonesia saat diajak berinteraksi sehari-hari. Begitu juga dengan siswa SMP yang masih belum memahami Bahasa Inggris meskipun tingkat dasar.
“Terlepas dari semua kendala dan masalah yang ada, kami melihat secara langsung semangat dari setiap murid dan guru dalam belajar. Semangat dan optimisme inilah yang mendorong kami untuk berkomitmen memperluas akses pendidikan berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia,” kata Sabda.
Di kesempatan yang sama, Pj Bupati Kabupaten Buol, Muchlis mengatakan, Pendidikan berkualitas memang sudah menjadi hak seluruh siswa, termasuk bagi mereka yang berada di daerah terluar seperti di Kabupaten Buol. Perbaikan mutu pendidikan merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten Buol.
“Untuk itu lah kami menggandeng Zenius demi meningkatkan kompetensi para siswa di Kabupaten Buol. Semoga kerjasama ini bisa membawa dampak positif terhadap siswa, guru, dan sekolah di Kabupaten Buol,” tegasnya.