Home Politik Anies, Ganjar, dan Prabowo Jadi Tiga Nama Teratas Capres di Pulau Jawa

Anies, Ganjar, dan Prabowo Jadi Tiga Nama Teratas Capres di Pulau Jawa

Jakarta, Gatra.com - Lembaga survei Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei terhadap lima provinsi di Pulau Jawa di Indonesia. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, menjelaskan bahwa salah satu indikator yang dilihat adalah terkait dengan elektabilitas calon presiden (capres) menuju pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

"Sistem one man one vote yang digunakan pada pemilu menjadikan Jawa wilayah penentu kemenangan bagi para peserta pemilu. Jawa dijadikan basis dan wilayah tarung utama dalam mendulang suara sebanyak mungkin," kata Hanta dalam pembacaan hasil survei yang digelar secara daring, Kamis (15/12).

Tak heran, hampir 60% pemilih yang ikut pemilu berada di Pulau Jawa. Hal itu menjadikan Jawa sebagai daerah yang penting diukur peta kekuatan politik elektoralnya. Berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilu 2019 lalu, 57,4% DPT berada di Pulau Jawa.

Kelima provinsi yang menjadi responden penelitian Poltracking Indonesia adalah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim). Dari 20 nama capres yang disodorkan, keluar tiga nama capres teratas dengan elektabilitas yang saling bersaing. Ketiganya adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, serta Prabowo Subianto.

Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan bahwa di DKI Jakarta, 49,6% responden mengaku akan memilih Anies sebagai presiden dalam pemilu. Sementara, 27,5% responden memilih Ganjar, dan 15,7% memilih Prabowo.

Di Banten, 47,6% responden memilih Anies; Prabowo menjadi pilihan teratas kedua dengan 28,5%; disusul Ganjar di posisi terakhir dengan 16,1% pemilih.

Sementara di Jawa Tengah, sebagai basis Ganjar, 71,4% responden mengaku akan memilihnya sebagai presiden. Menyusul jauh di belakangnya, 10,8% memilih Prabowo dan 9% memilih Anies. "Anies sangat kuat di DKI Jakarta, menguasai Banten. Jateng jadi basis Ganjar. Jatim masih Ganjar, tapi enggak begitu kuat. Kalau dari peta ini, relatif imbang," jelas Hanta.

Menurut Hanta, perebutan suara masih bisa terjadi di Jabar dan Jatim. Meskipun ketiga nama sudah memiliki kekuatan, tetapi dominasinya belum berada dalam posisi yang sangat dominan. Peluang ini harus bisa dimanfaatkan capres terkait, entah dengan memperkuat basis maupun dengan menganbil potensi suara dari lawan.

Adapun di Jabar, Anies unggul dengan 36,3%; disusul Prabowo dengan 30,8%; serta Ganjar dengan 18,7%; Sementara di Jatim, Ganjar unggul dengan 36,1%; disusul Prabowo dengan 25,5%; serta Anies dengan 19,6%.

"Wilayah pertarungan terkeras di Jabar dan Jatim, karena Anies belum berhasil memenangkan maksimal di Jabar, padahal dulu Prabowo menang di sini. Ganjar juga belum menang kokoh di Jatim, padahal dulu Jokowi kuat di sini. Inilah tiga calon yang kompetitif," kata Hanta lagi.

Survei ini dilakukan dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling pada 26 November-2 Desember lalu. Jumlah sampel pada masing-masing provinsi adalah 1000 responden dengan margin of error +/- 3.1% pada setiap provinsi dan tingkat kepercayaan 95%.
 

263