Sleman, Gatra.com- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan hilirisasi investasi ke luar Pulau Jawa akan terus ditingkatkan, terutama di bidang industri hijau dan penyelamatan lingkungan. Pemberian subsidi pada kendaraan listrik akan menjadi daya tarik bagi investor.
“Sekarang pemerintah sedang menghitung secara baik. Hampir semua negara, penggunaan EV (electric vehicle, mobil listrik) mendapat subsidi dari negara. Seperti Thailand, sekarang memberikan subsidi terhadap pengguna motor dan mobil listrik. Kemudian memaksa investor melakukan industri manufaktur di sana,” kata Bahlil.
Hari ini Bahlil menghadiri Dies Natalis ke-64 Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ‘Veteran’ Yogyakarta, Kamis (15/12).
Pemberian subsidi pada pengguna kendaraan listrik ini menurutnya berkesinambungan dengan arahan Presiden Joko Widodo usai penghentian ekspor nikel. Indonesia ke depan akan fokus menghadirkan industri baterai mobil listrik dengan pemanfaatan nikel.
“Ini akan menempatkan Indonesia menjadi pemain baterai mobil listrik dunia. Pada komponen mobil listrik, baterai besarannya 40 persen,” jelasnya.
Bagi Bahlil, keputusan ini harus dijalankan jika Indonesia ingin menjadi negara industri mengikuti negara-negara lain. Terlebih lagi, Indonesia memiliki keunggulan dari sisi sumber daya alam (SDA), dengan cadangan nikel 23 persen total di dunia.
Ke depan, penggunaan kendaraan listrik ini menjadi bagian penting dari transisi energi fosil ke energi terbarukan. Investasi yang masuk ke Indonesia pun difokuskan pada energi hijau.
“Lewat hilirisasi investasi, kita ingin mendekatkan industri pada bahan baku yang didominasi di luar Jawa. Kita pastikan, setiap izin yang kita keluarkan akan memperhatikan pelestarian lingkungan,” tegasnya.
Bahlil juga membantah berita soal besaran subsidi yang diberikan untuk mobil listrik senilai Rp80 juta dan sepeda motor Rp8 juta. Menurutnya, angka itu masih hitungan kasar.
Tapi dirinya memprediksi, jika kebijakan subsidi pada kendaraan listrik ini bisa dijalankan mulai tahun depan, investor bidang energi hijau akan berbondong-bondong masuk ke Indonesia.