Jakarta, Gatra.com – Dalam menghadapi ketidakpastian situasi ekonomi dan politik global, diperlukan peran dari setiap industri. Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Aviliani, menyatakan bahwa pemerintah perlu memperkuat industri yang bisa berpotensi optimal untuk menjaga keseimbangan ekonomi.
"Pemerintah mestinya lebih concern pada industrinya. Yang harus dipikirkan oleh pemerintah, [untuk menentukan] mana industri yang kita punya kompetisi tinggi untuk jadi andalan ekspor kita," ujarnya dalam acara INDEF School of Political Economy di Jakarta, Selasa (13/12).
Baca Juga: Antisipasi Krisis Tahun Depan, Pemerintah Subsidi Bunga Pinjaman untuk BUMN Sektor Pangan
Ia menyebutkan bahwa dua industri penting yang bisa menjadi fokus pemerintah, yakni industri pangan dan energi. Selain memiliki potensi, permintaan terhadap kedua industri ini dinilai cukup tinggi.
Aviliani menyebutkan industri pangan menjadi sektor penting, sebab berkaitan dengan ketahanan pangan. "[Ada potensi] krisis pangan dunia, kita harus ambil momentum itu karena kita lebih punya potensi," terangnya.
Begitupun industri energi, dinilai sangat berpotensi. Sebab, saat ini kebutuhan akan energi diminta oleh banyak negara. Hal ini tidak terlepas dari adanya perang Rusia versus Ukraina yang membuat kebutuhan pasokan energi kembali menggunakan energi fosil seperti yang dihasilkan Indonesia.
Baca Juga: Punya Energi Baru, Desa Pendem Tak Khawatir Resesi dan Krisis Energi
"Kita tahu masalah energi di mana-mana. Pangan dan energi menjadi industri pokok penting," ucapnya.
Ia menyebut penguatan industri ini sebagai bentuk memperkuat ekspor yang dilakukan. Dengan memperkuat ekspor, maka turut akan berdampak pada nilai tukar rupiah.