Home Hukum Bharada E Akui Diajak Brigadir J untuk Angkat PC Pada Tanggal 4 Juli

Bharada E Akui Diajak Brigadir J untuk Angkat PC Pada Tanggal 4 Juli

Jakarta, Gatra.com - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E mengungkapkan kronologi saat ia menyaksikan Brigadir J hendak mengangkat tubuh Putri Candrawathi yang tengah terbaring sakit, di kediamannya di Magelang, Jawa Tengah, pada Senin, 4 Juli silam.

Bharada E mengatakan, saat itu, Brigadir J sempat memanggilnya yang tengah berada di samping rumah. Brigadir J pun meminta Bharada E untuk membantunya memindahkan Putri Candrawathi ke lantai 2 kediaman Magelang, Jawa Tengah.

"Saya lagi di samping, lagi nonton, terus tiba-tiba almarhum (Brigadir J) memanggil saya, Yang Mulia. Memanggil saya, 'Chad! Chad!'. Saya merapat ke almarhum, saya bilang, 'Siap, Bang?'. (Brigadir J bilang), 'Chad, bantu Abang untuk angkat Ibu ke lantai dua'," kata Bharada E, saat bersaksi dalam persidangan Sambo dan Putri, di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12).

Saat itu, Bharada E mengaku belum mengetahui posisi Putri. Pasalnya, kala itu ia masih belum masuk ke dalam rumah. Mendengar permintaan Brigadir J, Bharada E pun segera beranjak ke dalam ruang sidang bersama Brigadir J.

Sesampainya di ruang tamu, Bharada E pun melihat ada Asisten Rumah Tangga (ART) Susi dan Kuat Ma'ruf tengah berdiri di dekat Putri Candrawathi yang tengah terbaring di atas sebuah sofa. Sesaat setelah itu, Brigadir J yang telah tiba di samping Putri pun mengajaknya untuk segera membantu mengangkat Putri.

"Tapi, karena saat itu, saya pada saat melihat Ibu, Ibu menggerakkan tangan ke saya, saya langsung mengartikan itu sebagai, 'Oh, kayaknya Ibu enggak mau diangkat'. Jadi saya mundur, Yang Mulia," ucap Bharada E.

Menurut Bharada E, setelah itu ia menyaksikan Brigadir J kembali hendak mengangkat Putri Candrawathi. Namun, Putri menepis Brigadir J. "Baru saya melihat almarhum memang mau coba mau ngangkat Ibu, tapi ditepis sama Ibu," imbuh Bharada E.

Meski demikian, Bharada E mengaku tak mengetahui maksud dari tindak laku Brigadir J itu. Ia hanya dapat memastikan bahwa saat itu Brigadir J memang mengajaknya untuk mengangkat Putri.

Setelah mendapati pergerakan tangan yang diartikannya sebagai kode penolakan dari Putri, Bharada E pun mengaku langsung kembali ke samping rumah tempat ia menonton sebelumnya. Terlebih, Putri Candrawathi telah sempat mengobrol bersama Kuat Ma'ruf setelah kejadian itu.

Pelecehan Baru Terjadi 7 Juli

Adapun kuasa hukum Putri Candrawathi sebelumnya telah menegaskan bahwa tindak pelecehan seksual belum dilakukan pada Senin (4/7) malam itu. Tindakan itu pun baru diterima kliennya pada Kamis (7/7) sore.

Dengan kata lain, peristiwa yang terjadi pada Senin (4/7) itu hanyalah momen di mana Putri Candrawathi menolak niat Brigadir J untuk memindahkannya yang tengah terbaring sakit, ke lantai dua kediaman Magelang, Jawa Tengah.

"Tidak ada kekerasan seksual pada tanggal 4 (Juli) itu. Hanya, Yosua ingin membopong dan sudah ditanggapi atau ditolak oleh Bu Putri pada saat itu," ucap Arman Hanis, ketika ditemui awak media, di PN Jakarta Selatan, Senin (12/12) kemarin.

Arman juga menegaskan bahwa peristiwa penolakan itu tak dianggap Putri sebagai suatu perkara pelecehan. Oleh karena itu, Brigadir J pun masih turut serta dalam perjalanan Putri saat menjumpai anaknya di Yogyakarta, pada Selasa (5/7) silam.

"Artinya Bu Putri juga menganggap itu tidak ada kejadian apa-apa. Makanya kan di tanggal 5 (Juli), Yosua masih ikut dalam hal ini, waktu Ibu Putri bertemu dengan anaknya yang kedua di Yogyakarta. Jadi enggak ada masalah itu," timpalnya.

238