Jakarta, Gatra.com - Survei yang dilakukan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) mencatat ada sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo yang elektabilitasnya dapat menyaingi Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif LKPI, Heru Suyatno mengatakan pihaknya melakukan jajak pendapat terkait dinamika pencapresan menuju Pilpres 2024.
Dalam survei ini, LKPI mengukur tingkat elektabilitas tokoh didasarkan pada empat ukuran, yakni perilaku spesifik, aspek kepemimpinan, transformasional, dan pengalaman.
Hasilnya, nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menunjukan tren elektoral positif. Sebanyak 17,2% responden mempercayai Airlangga menjadi Presiden.
"Selanjutnya Prabowo Subianto 16,20%, Ganjar Pranowo 10,70%, Anies Baswedan 7,40%, lalu diikuti oleh Puan Maharani yang 4,7%, dan Sri Mulyani 4,60%," kata Heru dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).
Menurutnya, calon pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki kemampuan melakukan transformasi di bidang pembangunan sumber daya manusia.
Itulah, katanya, yang menjadi tantangan terbesar Indonesia di tengah gempuran teknologi sosial dan globalisme.
"Untuk kriteria yang harus dipenuhi calon pemimpin di masa depan, adalah mampu meningkatkan kualitas ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia. Pasalnya, persaingan ekonomi ke depan akan semakin ketat," ujarnya.
Karena itu, pengalaman, kemampuan dan prestasi Airlangga dinilai cocok di hati masyarakat. Makanya, berdasarkan penilaian tersebut, ketua umum partai Golkar itu, lagi-lagi mendapat elektabilitas tinggi dari masyarakat.
Adapun survei kali ini dilakukan dengan wawancara melalui tatap muka dan sambungan telepon seluler serta WhatsApp Video Call secara langsung di 34 ibu kota Provinsi di Indonesia.
Teknik penetapan sampel dilakukan adalah probability sampling dengan cara multi stage random sampling dengan jumlah responden 2.380 orang.
Menanggapi hasil survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), Pengamat Politik dan dosen dari Universitas Esa Unggul Syurya Muhammad Nur mengatakan, munculnya nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di hasil survei LKPI sebagai bukti bahwa sosok Airlangga Hartarto menjadi calon presiden (Capres) yang diinginkan masyarakat Indonesia.
"Adanya survei LKPI bukti Airlangga Hartarto masih diinginkan masyarakat karena adanya perubahan untuk kedepannya, presiden yang dekat dengan masyarakat," kata Syurya.
Selain itu, kata Syurya, adanya survei LKPI, Airlangga harus juga menyampaikan ke publik bahwa partai politik itu sudah sangat lebih baik.
"Airlangga harus sampaikan ke publik jika partai politik sudah lebih baik lagi," ucap Syurya.
Ia menjelaskan bahwa dengan melihat hasil survei itu sebagai peluang Airlangga sebagai Capres di 2024 sangat besar. "Peluang Airlangga sangat besar menang Capres 2024," kata dia.
Menurutnya melihat naiknya elektabilitas Airlangga Hartarto, maka ini waktunya Airlangga memperlihatkan ke publik bahwa dia unggul dalam menentukan kebijakan-kebijakan ekonominya yang telah membawa perubahan ekonomi saat ini.
"Airlangga harus memperlihatkan ke publik bahwa dia unggul dalam menentukan kebijakan-kebijakan ekonominya yang telah membawa perubahan ekonomi saat ini," pungkas Syurya.