Jakarta, Gatra.com- Tahun 2023 diyakini akan menjadi momentum pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi. Hal ini dipantik dengan pemanfaatan teknologi digital, yang selama pandemi makin masif dimanfaatkan di segala lini perekonomian.
Rektor Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida), Wani Devita Gunardi berpandangan, pandemi Covid-19 sejatinya membawa blessing in disguise, karena telah meningkatkan pemanfaatan ekonomi digital. Dengan begitu, fondasi pemanfaatan digital dinilainya akan lebih terakselerasi seiring dengan proses normalisasi kegiatan masyarakat.
"Walaupun tetap ada tantangan dari dinamika ekonomi global, serta ancaman krisis pangan dan energi," kata Wani dalam keterangannya, Senin (12/12).
Cara-cara pemulihan ekonomi tersebut yang coba dirumuskan oleh melalui Ukrida National Conference 2022. Wani menyebut, pertemuan itu akan coba menganalisa secara ilmiah kegiatan-kegiatan pemulihan ekonomi yang dirasa tepat untuk diimplementasikan tahun depan.
”Melalui forum ini, diharapkan muncul berbagai gagasan cemerlang dan ditindaklanjuti dengan mencermati peluang bisnis yang ada serta mengembangkannya," bebernya.
Sementara itu, Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ukrida, Bernard T. Widjaja, pun memberi catatan penting pada perekonomian Indonesia pasca Covid-19.
Menurutnya, Indonesia tergolong hebat karena bisa melalui krisis. Dikatakan juga olehnya, di G-20 Indonesia menjadi bagian dari 20% Negara yang menguasai 80% perekonomian dunia. Kekuatan ekonomi Indonesia juga ditopang oleh ekonomi domestik, dimana dari data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2022, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia berkontribusi terhadap PDB tahun 2021 sejumlah Rp 8, 574 T atau 61,07%.
"Tahun 2023 tetap ada peluang bagi Indonesia karena pertumbuhan ekonominya berada di atas 5%, tetapi diperlukan penerapan flexibility management, digitalisasi, dan kolaborasi," tegasnya.