Karanganyar, Gatra.com- Prinsip 'dakwah bil kursi' disampaikan Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar kepada warga Nahdliyin Kabupaten Karanganyar, Jateng di acara Silaturahmi dan Halaqoh Ikatan Santri di ruang rapat paripurna DPRD Karanganyar, Minggu (11/12). Gus Imin, sapaan akrabnya, menilai penguasaan secara konstitusional memudahkan dakwah dan menunaikan perintah para ulama.

"Semua kekuatan NU menjadi satu perjuangan yang sangat sinergis. Kekuatan pesantren, madrasah dan diniyah. Dakwah lebih efektif dengan ‘bil kursi’. Artinya kader NU menduduki level eksekutif sampai legislatif. Menunaikan cita-cita romo kiai para pendiri NU. Menjadikan Islam rahmatan lil alamin,” kata Gus Imin.

Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPR ini tak memungkiri kekuatan warga Nahdliyin luar biasa. Diharapkan, kekuatan itu bisa menutup kelemahan-kelemahannya.

“NU memang besar dan kuat. Tapi mudah dipecah-belah, diadu domba dan paling mudah salah paham antar sesama. Ini kelemahan kita,” katanya.

Di hadapan para pengurus PCNU Kabupaten Karanganyar, santri dan para elite PKB, ia mengajak semuanya ikut berpartisipasi dan berkontribusi di tahun politik jelang pemilu 2024. Terutama kader PKB, lanjutnya, tak boleh hanya mengejar kekuasaan tanpa mengindahkan misi yang dibebankan oleh para pendahulu NU. Menurutnya, semua posisi strategis untuk berdakwah.

“Kebanyakan hanya mengejar posisi di pusat. Sedangkan menjadi ketua Rt, Rw sampai kades dipandang sebelah mata. Justru posisi di bawah itu sama pentingnya. Rebut kekuasaan mulai pusat sampai di tingkat bawah,” katanya.

Sementara itu terkait pemenangan pemilu 2024, PKB menyiapkan dua hal penting. Yaitu penguatan basis massa dan koalisi parpol. Hingga sekarang, PKB masih berkomitmen dengan Gerindra untuk membangun poros kekuatan politik. PKB tetap membuka diri untuk menjajaki kemungkinan koalisi dengan parpol maupun elemen lainnya.