Bandung, Gatra.com - Festival tahunan Menefesto menargetkan total sebanyak 32 ribu pengunjung akan hadir dalam pergelaran tahun ini. Acara yang diinisiasi oleh Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Universitas Parahyangan ini digelar secara luring (offline) selama dua hari, yakni pada Sabtu (10/12) hingga Minggu (11/12) besok, di Cihampelas Walk, Bandung.
"Untuk jumlahnya itu kurang lebih 32 ribu (pengunjung)," ujar Ketua Menefesto 2022, Ignatius Bryan Abimanyu Wicaksono, saat ditemui di Cihampelas Walk, Bandung, Sabtu (10/12).
Lebih lanjut, Bryan menyatakan bahwa pihaknya menyasar minat pengunjung Cihampelas Walk, pada dua hari tersebut, untuk dapat turut berkunjung ke Menefesto 2022. Namun demikian, secara luas, pihaknya juga menyasar seluruh penduduk Kota Bandung untuk datang ke festival ini.
"Itu sudah paling possible karena kita menyasar Ciwalk (Cihampelas Walk) ya, mengadakan Menefesto ini di Ciwalk, yang paling possible adalah pengunjung dari Ciwalk-nya, tapi untuk pengunjungnya sendiri, kita menargetkan satu area Kota Bandung," jelas Bryan, dalam kesempatan tersebut.
Bryan pun menjelaskan, dalam acara tersebut, ada puluhan stan yang mempromosikan sejumlah produk, dengan berdasarkan poin-poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs). Adapun 25 di antaranya adalah merupakan stan yang didirikan oleh mahasiswa semester 5 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Parahyangan, yang mengambil mata kuliah praktik bisnis.
"Total kalau kita gabungkan dengan sponsor itu ada sekitar 30-an [stan]," kata Bryan.
Menefesto 2022 digelar dengan tema "Future Earth Representative". Acara ini dilaksanakan dengan mendorong implementasi poin ke-12 SDGs, yakni produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab.
Bryan mengatakan, dengan tema tersebut, pihaknya ingin mengampanyekan pesan agar masyarakat luas dapat lebih bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan produksi dan konsumsi. Hal itu dapat diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari masyarakat demi menjaga lingkungan.
"Habiskan makan, makan secukupnya. Jangan jadikan sampah dari makanan tersebut. Yang kedua, gunakanlah transportasi umum yang memang bisa kalian gunakan untuk mengurangi polusi," pesan Bryan.
"[Kalaupun] kalian mampu membeli semua barang elektronik, tapi gunakanlah yang sudah ada terlebih dahulu untuk mengurangi polusi tersebut karena itu dampaknya sangat berbahaya bagi kalian dan kurangi sampah plastik," ujarnya, dalam kesempatan tersebut.
Pesan terkait lingkungan itu pun tak hanya dikampanyekan selama dua hari pelaksanaan acara secara luring (offline), namun juga lewat serangkaian webinar berskala internasional yang sebelumnya telah dilaksanakan selama empat hari, yakni sejak Selasa (6/12) hingga Jumat (9/12) lalu.